Konsep Dasar Berkomunikas
- Pengertian Berkomunikasi Lisan
Berkomunikasi artinya
mengadakan komunikasi atau berhubungan. Berkomunikasi dapat dilakukan secara
lisan dan secara tulisan. Komunikasi lisan yakni komunikasi yang menggunakan
bunyi-bunyi bahasa sebagai medianya, sedangkan komunikasi tulis menggunakan
simbol-simbol berupa huruf sebagai medianya. Pengertian berkmunikasi lisan mempunyai arti
yang sama dengan keterampilan berbicara . Berbicara merupakan suatu bentuk
perilaku manusia yang memanfaatkan faktr fisik, psikologis, neurologis,
semantik, dan linguistik secara luas dan intensif. Berbicara merupakan
kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan,
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan yang di sampaikan melalui bahasa
lisan. Dengan demikian berbicara merupakan suatu system tanda yang dapat di
dengar (audible) dan dapat di lihat ( visible) yang memanfaatkan sejumlah otot
dan jaringan otot tubuh manusia untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin di
sampaikan.
- Menurut Arsjad menyatakan bahwa berbicara merupakan kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
- Menurut Kridalaksana menyatakan bahwa berbicara adalah “berkata, bercakap, berbahasa, atau melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan, dan sebagainya) atau dengan berunding”
- Menurut Tarigan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atas kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan da perasaan
2. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi merupakan peristiwa social yakni
peristiwa yang terjadi pada seseorang yang berinteraksi dengan yang lainya.
Dalam berkomunikasi terlibat unsur-unsur pengirim pesan, pesan, dan penerima
pesan. Ketiga unsur tersebut sebagai berikut :
- Pengirim Pesan atau Komunikator
- Pesan / Informasi yang Disampaikan
Pesan adalah isi pembicara yang
disampaikan komunikatr kepada komunikan. Komunikan harus dapat menata isi pesan
secara baik agar mudah diterima oleh komunikan. Pesan merupakan informasi yang
disampaikan, mungkin berupa penjelas, berupa informasi, berupa cerita, bias
juga sebuah pelukisan atau deskripsi suatu keadaan. Intinya, pesan merupakan
inti pembicaraan. Oleh karena itu, komunikator harus dapat mengemas pesan ini dengan
logis dan sistematis agar mudah dipahami oleh komunikan.
- Penerima Pesan/ Komunikan
Komunikan adalah orang yang merima
pesam. Dala pengertian secara umum, komunikan maknanya sama dengan pendengar/
penyimak. Komunikan harus menguasai kode bahasa, baik verbal maupun verbal
nonverbal yang digunakan komunikator agar terjalin penafsiran yang sama dan
terjadi interaksi yang komunikatif.
3. Fungsi Berkomunikasi Lisan
Sebagaimana telah dikemukakan, keterampilan
komunikasi lisan merupakan kemampuan menyampaikan pikiran, gagasan, dan
perasaan kepada orang lain. Dengan berkomunikasi, kita dapat saling mengenal,
saling memahami, saling memahami sikap dan perilaku masing-masing bahkan dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman.
Menurut Semi menyatakan banyak keuntungan yang
diperoleh seserang jika pandai berbicara, di antaranya sebagai berikut.
1. Diterima
dengan baik dalam pergaulan, disebabkan ia tidak menyinggung perasaan lawan
bicaranya
2. Punya
banyak sahabat, sebab ia dapat berkomunikasi dengan setiap orang dengan baik
dan menarik.
3. Dapat
menyumbangkan pikiran yang berharga untuk teman-teman yang memerlukan berkat
kepandaiannya menyampaikan gagasan dan cara memecah masalah.
4. Mempunyai
kesempatan lebih besar untuk menjadi pemimpin karena seorang pemimpin
memerlukan kepandaian berkomunikasi dengan orang yang dipimpinnya.
5. Mempunyai
peluang lebih sukses dalam mencari ilmu dan memberikan ilmu kepada orang lain
melalui kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tertulis.
6. Mempunyai
kemungkinan untuk sukses dalam menjalankan karena kemampuannya berbicara atau
berkomunikasi.
Selanjutnya, menurut Semi ia menyampaikan terdapat
beberapa tindakan agar kita terampil berbicara di antaranya:
1. Mau berbicara
1. Mau berbicara
2. Mau belajar teknik berbicara
3. Banyak membaca
Berbicara merupakan suatu keterampilan. Misalnya
berdiskusi, wawancara, pidato, mempunyai ketentuan yang perlu di ketahui dan di
taati. Seorang pembicara/ komunikator tampak berhasil di lihat pula dari isi
pembicaraannya ( pesan yang disampaikannya). Jika ingin jadi pembicara yang sukses
harus di tunjang dengan banyak membaca. Dengan upaya dan latihan yang intensif,
seseorang dapat meningkatkan kemampuan berbicara sehingga banyak manfaat yang
diraihnya.
4. Tujuan Berkomunikasi Lisan
Suatu kegiatan pembicaraan harus bertujuan. Dengan
tujuan yang jelas, maka kegiatan tersebut akan berhasil. Tujuan utama berbicara
adalah untuk berkomunikasi.
Pesan yang disampaikan dalam suatu pembicaraan dapat
berisi sejumlah informasi sesuai dengan tujuan komunikasi diantaranya:
1. Menyampaikan
kebutuhan
2. Mengekspresikan
perasaan dan emosi
3. Memelihara
hubungan
4. Memberi
petunjuk
5. Menyampaikan
pesan/ informasi
6. Menanyakan
sesuatu
7. Menjelaskan
sesuatu
8. Mengungkapkan
imajinasi
9. Menyampaikan
pendapat dalam diskusi
10. Menyampaikan
ide kreatif
11. Memlakukan
dialg/percakapan
12. Kegiatan
bermain peran
Menurut Djag Tarigan terdapat lima golongan tujuan
berbicara secara umum sebagai berikut.
1.
Menghibur
Berbicara untuk menghibur berati
pembicara menarik perhatian pendengar dengan berbagai cara, seperti humor,
spontanitas, menggairahkan, kisah-kisah jenaka, petualangan, dan sebagainya
untuk menimbulkan suasana gembira pada
pendengarnya
2.
Menginformasikan
Berbicara untuk tujuan
menginformasikan, untuk melaporkan, di laksanakan bila seseorang ingin
menjelaskan suatu proses, menguraikan, menafsirkan, atau menginterpretasikan
sesuatu hal, memberi, menyebarkan atau menanamkan pengetahuan, dan menjelaskan
kaitan.
3.
Menstimulasi
Berbicara untuk menstimulasi
pendengar jauh lebih kompleks dari tujuan berbicara lainnya, sebab pembicara
harus pintar merayu, mempengaruhi, atau meyakinkan pendengarnya. Ini dapat
tercapai jika pembicara benar-benar mengetahui kemampuan, minat, apresiasi,
kebutuhan, dan cita-cita pendengarnya
4.
Menggerakkan
Dalam berbicara untuk menggerakkan
diperlukan pembicara yang berwibawa, panutan atau tokoh idola masyarakat.
Melalui kepintarannya dalam berbicara, kecapakan memanfaatkan situasi, di
tambah penguasaannya terhadap ilmu jiwa massa, pembicara dapat menggerakkan
pendengarnya.
Seorang komunikator harus tahu dan menetapkan untuk apa berbicara. Jika tujuannya ingin memberikan penjelasan, maka seorang komunikator harus menciptakan agar komunikan mampu dan memperoleh pesan dengan sejelas-jelasnya. Apalagi jika untuk tujuan menghibur, komunikan harus merasa senang dan terhibur dengan pembicaraannya. Dengan demikian, tujuan pembicara akan menetukan arah dan teknik penyampaian agar tidak menyimpang dari tujuan semula.
B. Jenis-Jenis
Berkomunikasi
1.
Komunikasi
Lisan
Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung
dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.
2. Komunikasi Tulisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan
peralatan tulisan tampa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan
bahasa yang singkat,jelas,dan dimengerti oleh penerima.
C.Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikatornya,sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan
dengan komunikatornya.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
·
Penginterpretasian,hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi,yang
terjadi dalam diri komunikator.
·
Penyandian,pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak
berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi.
·
Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan
koomunikasi,mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut
transmitter,alat pengiriman pesan.
·
Perjalanan,pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan,sejak pesan
dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
·
Penerimaan , pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui
peralatan jasmanih komunikan.