BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah
Pada umumnya setiap orang mengerti tentang apa
itu pendidikan, akan tetapi
apabila di tunjukan lebih jauh mengenai arti yang esensial, mengenai dasar dan
tujuan serta mengenai berbagai persoalan lain mengenai pengertian pendidikan dapat kita temukan berbagai definisi,
tergantung dari sudut pandang mana kita akan mengkajinya.
Pendidikan itu pada dasarnya merupakan suatu perbuatan
atau tindakan yang di lakukan dengan maksud agar anak atau orang yang di hadapinya itu akan meningkat pengetahuannya, kemampuannya
akhlaknya, bahkan pula seluruh pertandingan.
Mengingat perkembangan zaman yang amat pesat, pendidikan
sangatlah berperan penting bagi kelangsungan hidup yang lebih baik dan terarah,
bahkan kita sering mempertanyakan bagaimana peran pendidikan dalam pembangunan.
Pendidikan berasal
dari bahasa latin “ Educare “ yang berarti keluar , pendidikan adalah proses
membimbing manusia dari kegelapan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau
dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam arti luas pendidikan baik formal atau
informal meliputi segala hal yang memperluas pengetahuan manusia tentang
dirinya sendiri dan tentang diri mereka.
Dalam kehidupan manusia sangat diperlukan apa yang
namanya pendidikan, oleh karena itu biasanya pendidikan dilakukan dalam bentuk pembelajaran dalam
sebuah sekolah formal maupun informal, seperti SD, SLTP, SLTA bahkan sampai
perguruan tinggi. Apabila dalam kehidupan manusia tidak dibarengi dengan
pendidikan, otomatis kehidupan manusia itu tidak akan terarah dengan
baik, tetapi sebaliknya apabila kehidupan manusia dengan dibarengi dengan pendidikan
maka kehidupannya pun akan terarah dan menjadi lebih baik.
Sedangkan pembangunan memiliki arti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju, perbaikan dari yang belum
ada menjadi ada, perbaikan dari yang jelek menjadi baik. karena pembangunan itu berhakikat membangun dan memperbaiki.
Mengingat hal ini sangat penting untuk di bahas, maka kami menyusun makalah ini denganmengambil judul “Pendidikan Sebagai Pembangunan manusia”.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan
b. Untuk menambah ilmu pengetahuan
C. Perumusan Masalah
Adapun perumusan
masalah dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut :
a. Apa itu pendidikan ?
b. Apa itu pembangunan ?
c. Bagaimana peran pendidikan dalam pembangunan manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pada umumnya setiap orang merasa mengerti apa pendidikan itu, akan tetapi apabila kepadanya
ditanyakan lebih jauh mengenai arti yang esensial mengenai dasar dan tujuan
serta mengenai berbagai persoalan lain tentang pendidikan, baru ia menyadari
bahwa “ pengaruhnya “ tentang pendidikan itu hanya samar- samar saja.
Mengenai pengertian pendidikan itu sendiri dapat kita
temukan berbagai definisi, tergantung dari sudut pandang mana kita akan
mengkajinya, akan tetapi pada umumnya tiada yang berbeda pendapat, bahwa
pendidikan itu pada dasarnya, merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang
dilakukan dengan maksud agar anak atau orang yang dihadapi itu akan meningkat
pengetahuannya, kemampuannya, akhlaknya, bahkan seluruh pribadinya.
Oleh karena itu mari kita sementara beranggapan bahwa
pendidikan itu pada dasarnya merupakan upaya orang tua dalam membimbing anak
atau si- terdidik agar meningkat menjadi lebih baik dalam berbagai aspek
kehidupan bagi anak, bagi manusia. Pendidikan bukan sekedar kemungkinan
melainkan merupakan suatu keharusan untuk dapat hidup sebagai manusia.
Apabila manusia yang baru lahir itu tidak mendapatkan
pendidikan, maka sulit dibayangkan ia dapat hidup terus.
Pendidikan berasal dari bahasa latin “ Educare “ yang
berarti keluar , pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan
kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam
arti luas pendidikan baik formal atau informal meliputi segala hal yang
memperluas pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang diri mereka.
Dalam kehidupan manusia sangat diperlukan apa yang namanya pendidikan, oleh
karena itu biasanya pendidikan itu dilakukan dalam bentuk pembelajaran dalam
sebuah sekolah formal maupun informal, seperti SD, SLTP, SLTA bahkan sampai
perguruan tinggi. Apabila dalam kehidupan manusia tidak dibarengi dengan pendidikan
otomatis kehidupan manusia itu tidak akan terarah dengan baik, tetapi
sebaliknya apabila kehidupan manusia dengan dibarengi dengan pendidikan maka
kehidupannya pun akan terarah dan menjadi lebih baik. Dalam rencana pembangunan lima tahunan juga
ditegaskan bahwa pendidikan adalah menjadi tanggung jawab bersama antara
keluarga , masyarakat dan pemerintah serta diusahakan agar dapat dimiliki oleh
seluruh rakyat sesuai dengan kemampuan masing- masing individu.
Adapun Fungsi Pendidikan adalah sebagai berikut :
a. Fungsi manifes
b. Fungsi laten
Fungsi manifes sudah terdapat dalam kurikulum sedangkan
fungsi laten tidak tercantum kurikulum . menurut Paul B. Harton dan Chester L.
Huni fungsi manifes yaitu :
1. Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mencari pekerjaan
2. Mengembangkan bakat seseorang
3. Sebagai tempat terjadinya sosialisasi kebudayaan kepada warga masyarakat.
Tujuan pranata pendidikan ialah memberikan ilmu
pengetahuan, pendidikan sikap, dan melatih keterampilan kepada warga agar warga
dapat mandiri dalam mencari pekerjaan.
Oleh karena itu bekal yang disebut di atas sangat penting
bagi seseorang ingin mencari pekerjaan.
Ada anggapan bahwa semakin tinggi pendidikan yang dicapai
seseorang akan semakin besar peluang yang dicapai seseorang akan semakin besar
peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang mendatangkan penghasilan yang cukup
besar dan ini bisa membangun kehidupan yang sejahtera . tinggi rendahnya
seseorang dapat di jadikan ukuran dalam menentukan lulus sosial apa lagi di era
reformasi ini, seseorang ingin melamar pekerjaan salah satu saratnya harus
mengerjakan ijazah yang dimilikinya dengan demikian tinggal pendidikan di
Indonesia masih memegang peranan penting.
Menurut pendapat Ki Hajar Dewantara pusat pendidikan ada
tiga macam yaitu
1. Lingkungan pendidikan keluarga (Informal)
2. Lingkungan pendidikan sekolah (Formal)
3. Lingkungan pendidikan masyarakat (Non Formal)
a. Lingkungan pendidikan keluarga (Informal)
Pendidikan keluarga (informal) merupakan bentuk yang sebenarnya dari konsep
pendidikan seumur hidup (Life long
education). Adapun
Ciri- ciri pendidikan keluarga sebagai berikut :
1. Proses pendidikan tidak terikat oleh waktu dan tempat
2. Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa adanya guru dan murid, tetapi
berlangsung antara anggota keluarga.
3. Proses pendidikan tidak terkait oleh jenjang usia
4. Proses pendidikan tidak menggunakan metode tertentu, seperti dalam
pendidikan formal
5. Proses pendidikan tanpa kurikulum tertentu.
b. Lingkungan pendidikan sekolah (Formal)
Pusat
pendidikan formal adalah sekolah yang merupakan perangkat masyarakat, dengan di
serahi kewajiban dan menjalankan tugas- tugas pendidikan perangkat itu di kota.
Dan di kelola secara resmi mengikuti garis- garis atau kebutuhan yang pasti.
Adapun ciri- ciri pendidikan sekolah (formal) yaitu :
1. Kegiatan belajar mengajar diselenggarakan di dalam kelas atau dalam ruangan
.
2. Persyaratan usia dan pengelompokan usia dilakukan untuk menentukan jenjang
kelas.
3. Waktu belajar diatur dengan jadwal yang sudah dibuat sebelumnya
4. Materi pelajaran disusun berdasarkan kurikulum dan dijabarkan dalam silabus
secara resmi.
5. Ada sistem evaluasi belajar dan laporan hasil belajar (RAPOR)
6. Ada tanda tamat belajar ( STTB ) yang merupakan penghargaan dari pemerintah.
Contoh pendidikan formal adalah jenjang pendidikan yang
diupayakan oleh pemerintah secara resmi negeri atau swasta, seperti SD, MI,
SLTP/MTs, SMU/MAN dan Perguruan Tinggi.
Sekolah terbentuk dalam jenjang – jenjang secara konkres
perjenjangan sekolah sebagai berikut :
- Taman Kanak- Kanak (TK)
- Sekolah Dasar (SD)
- Sekolah Lanjutan Tinggi Pertama (SLTP)
- Sekolah Menengah Umum (SMU)
- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
- Perguruan Tinggi seperti
· Akademik (SO)
· Sarjana (S1)
· Pascasarjana (S1 dan S3)
Jika seorang mencapai sosial tinggi dalam masyarakat ia dapat melakukannya
melalui jalur sekolah dengan cara mengikuti sampai ke tingkat tinggi. Semakin
tinggi posisi jabatan yang akan di isi biasanya persaratan yang harus akan semakin
tinggi pula misalnya untuk mengisi jabatan manajer personalia di saratkan
pendidikan S1 Hukum atau Psikologi.
Sedangkan untuk mengisi lowongan staf biasanya dibutuhkan lulusan D3 atau
SMU selain untuk menentukan saat penerimaan pekerjaan pendidikan juga
berpengaruh terhadap peningkatan posisi seseorang yang sudah bekerja sambil
melanjutkan sekolahnya setelah meraih ijazah S1,S2 keguruan tersebut berpeluang
besar menduduki misalkan posisi dalam pekerjaannya.
c. Lingkungan pendidikan masyarakat (Non Formal)
Pendidikan di lingkungan masyarakat di luar sekolah ,
istilah yang umum digunakan untuk menyebut pendidikan, itu adalah non formal.
Pelayanan pendidikan yang diberikan berupa keterampilan praktis serta sikap
mental fungsional yang mampu meningkatkan mutu.
Adapun ciri- cirinya adalah :
1. Program yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat
2. Bahan pelajaran menjurus kepada hal yang bersifat praktis dibutuhkan oleh
masyarakat umumnya yang dapat digunakan .
3. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program singkat
4. Biaya relatif lebih murah apa bila di bandingkan dengan biaya formal.
5. Busana peserta berbeda – beda
6. Jenjang kelas tidak menunjukkan tingkatan yang tegas.
7. Pelaksanaan kegiatan disusun dengan melalui perencanaan yang baik
8. Tujuan pendidikan terarah untuk mendapatkan pelajaran atau meningkatkan
pendapatan .
9. Waktu belajar serta tempat disesuaikan dengan masyarakat yang membutuhkan.
Contoh pendidikan non formal : kursus komputer, menjahit, memasak,rias dan
lain- lain.
B. Pengertian Pembangunan
Pembangunan berarti perbaikan untuk menuju ke arah yang
lebih maju, perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang
jelek menjadi baik. Karena pembangunan itu membangun dan memperbaiki. Dalam
pengertian ini berarti setiap orang pasti berkeinginan untuk melakukan
pembangunan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat dan negara.
Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia maka landasan
pelaksanaan pembangunan nasional Pancasila dan UUD 1945.
Pembangunan nasional bertujuan untuk menjadikan satu
masyarakat yang adil dan makmur yang merata bermaterial maupun spiritual
berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia yang
merdeka , berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana
berkehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis serta dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka bersahabat tertib dan tenteram.
C. Peran Pendidikan
Dalam Pembangunan
Dalam hal ini pendidikan dan pembangunan sangatlah
berkesinambungan , karena apabila orang yang berpendidikan itu pasti dia
mempunyai jiwa pembangun baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat dan
negara. Dalam hal ini berarti peran pendidikan dalam pembangunan sangatlah
penting , karena apabila tidak ada orang yang berpendidikan maka tidak ada pula
orang yang berjiwa pembangun, jadi apabila dalam suatu masyarakat maupun negara
tidak ada orang yang sekolah atau tidak ada yang melakukan pendidikan maka masyarakat
itu akan fakum dan tidak akan berkembang maju dan kemungkinan masyarakat atau
negara itu akan mengalami kemerosotan moral, mental dan spiritual.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan berasal dari bahasa latin “ Educare “ yang
berarti keluar , pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan
kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu,
pembangunan berarti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju, perbaikan
dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang jelek menjadi baik. Karena
pembangunan itu membangun dan memperbaiki.
Setelah dibahas dalam bab sebelumnya maka kami sebagai
penulis akan mengambil kesimpulan , bahwa peran pendidikan dalam pembangunan
itu sangatlah berkesinambungan (penting) karena pembangunan tidak akan terjadi
apabila proses pendidikan tidak berjalan, begitu pula sebaliknya apabila
pendidikan berjalan dengan baik otomatis pembangunan pun akan berlangsung
dengan sendirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani 1994. Sosiologi, sistematika, teori dan
terapan, Jakarta : Bumi Aksara
Hartini, G. Kartasa Poetra – 1992- Kamus Sosiologi dan
kependudukan Jakarta : Bumi Aksara
Kremers , L.J.B.G. Kartasa Poetra . 1987 . Sosiologi Umum
Jakarta Bumi Aksara
Saaputra M. Nata. 1983 Pengantar Sosiologi Yogyakarta :
Multi Aksara
Soekanto Soejono . 1987 Sosiologi Suatu pengantar Jakarta
: Raja Wali.