CAPAIAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
Nama Sekolah :
Guru Mata Pelajaran :
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Semester :
Ganjil/Genap
Fase :
F
Tahun Pelajaran :
2024/2025
A. Rasional Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia
Kemampuan berbahasa,
bersastra, dan berpikir
merupakan fondasi dari kemampuan
literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial
menggunakan kemampuan literasi. Literasi
menjadi kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar
sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia merupakan
pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial
budaya Indonesia. Kemampuan literasi
dikembangkan ke dalam
pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan
mempresentasikan untuk berbagai
tujuan berbasis genre
yang terkait dengan
penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki tipe teks yang
didasarkan pada alur pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks merupakan
alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa untuk bekerja dan
belajar sepanjang hayat.
Model utama yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat
tahapan, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint
construction), dan pemandirian (independent
construction). Di samping pedagogi
genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model- model
lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu.
Pembinaan dan pengembangan
kemampuan berbahasa Indonesia akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis,
mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global. Rasional
sebagaimana diuraikan di atas dapat dipaparkan pada gambar 1 sebagai berikut.
B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
bertujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan:
§ Akhlak mulia
dengan menggunakan bahasa
Indonesia secara santun;
§ Sikap pengutamaan
dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara Republik
Indonesia;
§ Kemampuan berbahasa
dengan berbagai teks
multimodal (lisan, tulis, visual,
audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre) dan konteks;
§ Kemampuan literasi
(berbahasa, bersastra, dan bernalar kritis- kreatif) dalam belajar dan bekerja;
§ Kepercayaan
diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri, bergotong royong,
dan bertanggung jawab;
§ Kepedulian
terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
§ Kepedulian
untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia yang demokratis dan
berkeadilan.
C. Karakteristik
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena berfokus pada kemampuan
literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi menjadi indikator
kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai komunikator,
pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang menguasai
literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina dan
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan
literasi dalam semua
peristiwa komunikasi yang mendukung
keberhasilan dalam pendidikan
dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia
membentuk keterampilan berbahasa reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan
keterampilan berbahasa produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta
menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling
berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik,
yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan memahami,
mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta karya sastra); dan
berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif). Pengembangan kompetensi berbahasa,
bersastra, dan berpikir diharapkan membentuk peserta didik yang memiliki
kemampuan literasi tinggi dan berkarakter Pancasila.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup
kemampuan reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif
(berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia menggunakan
pendekatan berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks
multimodal
(lisan, tulis, visual,
audio, audiovisual). Model pembelajaran menggunakan
pedagogi genre, yaitu:
penjelasan untuk membangun konteks
(explaining, building
the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction); serta
kegiatan yang mendorong peserta didik
untuk berpikir kritis,
kreatif, dan imajinatif dalam
proses pembelajaran.
3.
Mata
pelajaran Bahasa Indonesia
dibelajarkan untuk
meningkatkan:
a. kecakapan
hidup peserta didik
dalam mengelola diri
dan lingkungan;
b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungan alam, sosial, dan budaya.
Area Pembelajaran |
Kemampuan |
Sub-kemampuan |
Bahasa |
Reseptif |
Menyimak |
Membaca dan memirsa |
||
Produktif |
Berbicara dan mempresentasikan |
|
Menulis |
Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut.
Elemen |
Deskripsi |
Menyimak |
Kemampuan peserta didik menerima, memahami informasi
yang didengar, dan menyiapkan tanggapan secara relevan untuk memberikan
apresiasi kepada mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak mencakup
kegiatan seperti mendengarkan, mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi
tuturan bahasa, memaknainya, dan/atau menyiapkan tanggapan terhadap mitra
tutur. Menyimak merupakan kemampuan komunikasi yang penting sebab kemampuan
menyimak menentukan tingkat kemampuan peserta didik memahami makna (tersurat
dan tersirat) paparan lisan, memahami ide pokok dan pendukung pada konten
informasi maupun konteks yang melatari paparan tersebut. Komponen-komponen
yang dapat dikembangkan dalam menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyi
bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi. |
Membaca dan Memirsa |
Kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai,
menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Memirsa merupakan
kemampuan seseorang untuk memahami, memaknai, menginterpretasi, dan
merefleksi sajian visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan dan
kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan potensinya.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam membaca dan memirsa di
antaranya kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat, kosakata, struktur
bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi. |
Berbicara dan Mempresentasikan |
Kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan
dalam bentuk lisan. Mempresentasikan merupakan kemampuan memaparkan gagasan
atau tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau menyampaikan
perasaan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif melalui beragam media
(visual, digital, audio, dan audiovisual). Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan di antaranya kepekaan
terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata
bahasa), makna, dan metakognisi. |
Menulis |
Kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan perasaan
dalam bentuk tulis secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau
menyampaikan perasaan sesuai konteks. Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam menulis di antaranya menerapkan penggunaan ejaan, kata,
kalimat, dan paragraf, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi
dalam beragam tipe teks. |
D. Capaian
Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan
XII SMA)
Pada akhir fase F, peserta didik
memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan
tujuan, konteks sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta
didik mampu memahami, mengolah,
menginterpretasi, dan mengevaluasi berbagai tipe
teks tentang topik
yang beragam. Peserta
didik mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan.
Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang
melibatkan banyak orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk
merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan
penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.
Fase F berdasarkan elemen.
Elemen |
Capaian
Pembelajaran |
Menyimak |
Peserta didik mampu mengevaluasi
berbagai gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelar wicara; mengkreasi dan mengapresiasi gagasan dan pendapat
untuk menanggapi teks yang disimak. |
Membaca dan Memirsa |
Peserta didik mampu mengevaluasi
gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca
berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) di media cetak dan elektronik.
Peserta didik mampu mengapresiasi teks fiksi dan nonfiksi. |
Berbicara dan Mempresentasikan |
Peserta didik mampu menyajikan
gagasan, pikiran, dan kreativitas dalam berbahasa dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelar wicara secara logis, sistematis, kritis, dan kreatif; mampu
menyajikan karya sastra secara kreatif dan menarik. Peserta didik mampu
mengkreasi teks sesuai dengan norma kesopanan dan budaya Indonesia. Peserta
didik mampu menyajikan dan mempertahankan hasil penelitian, serta
menyimpulkan masukan dari mitra diskusi. |
Menulis |
Peserta didik mampu menulis
gagasan, pikiran, pandangan, pengetahuan metakognisi untuk berbagai tujuan
secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menulis karya sastra
dalam berbagai genre. Peserta didik mampu menulis teks refleksi diri. Peserta
didik mampu menulis hasil penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan
pengembangan studi lanjut. Peserta didik mampu memodifikasi/mendekonstruksikan
karya sastra untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan
tulisan hasil karyanya di media cetak maupun digital. |