Disusun Oleh : Dra.
Instansi : SMK Negeri 1 Manggar
Kelas : X
Alokasi waktu : 8
jam pelajaran (2 x pertemuan)
Kompetensi
awal : Peserta didik memahami Teks Laporan Hasil
Observasi
Profil
Pelajar pancasila : Mandiri, bernalar kritis, gotong royong
Sarana
prasarana : Laptop, google
classroom
Target : Peserta didik
reguler/tipikal
Peserta didik dengan kesulitan belajar
Peserta didik dengan pencapaian tinggi
Model
pembelajaran : Tatap Muka
Tujuan
Pembelajaran:
1. Mengevaluasi informasi yang tidak akurat dan
bias dalam monolog berupa paparan laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif
2. Memahami dan menganalisis gagasan dalam
paparan laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif
3. Menulis gagasan dalam bentuk laporan hasil observasi secara
logis dan etis
4. Mengubah laporan hasil
observasi ke dalam format kreatif yang dapat diterbitkan di media cetak maupun elektronik
5. Mempresentasikan laporan hasil observasi
multimodal
Pembelajaran
Bermakna:
1. Pentingnya objektivitas dalam sebuah laporan hasil
observasi.
Pertanyaan
pemantik:
1. Seperti apakah laporan
hasil observasi yang objektif?
2. Bagaimana menggunakan informasi lain untuk
mendukung hasil observasi kalian?
3.
Mengapa laporan
hasil observasi harus objektif?
Persiapan
pembelajaran:
Menyiapkan
materi, LKPD
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Pendahuluan: (30 menit)
1. Memberikan salam.
2.
Menyiapkan
peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran seperti
berdoa, absensi dan menyiapkan buku pelajaran.
3.
Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu teks laporan hasil
observasi.
4.
Memberi motivasi belajar tentang manfaat materi yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
5.
Menjelaskan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
6.
Menyampaikan
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik untuk menyelesaikan tugas tentang memahami dan menganalisis gagasan dalam paparan teks laporan
hasil observasi.
Kegiatan
Inti: (90 menit)
1.
Peserta didik memprediksi informasi dan mengidentifikasi fakta dalam
paparan laporan hasil observasi yang disajikan.
2.
Peserta didik mengidentifikasi struktur teks laporan hasil observasi yang disajikan.
3.
Peserta didik membaca teks
laporan hasil observasi untuk menemukan
informasi baik tersurat maupun
tersirat secara kritis.
4.
Peserta didik diminta
untuk mengerjakan soal Latihan .
Kegiatan
Penutup: (15 menit)
1. Peserta didik
dapat melakukan/memberikan penilaian
baik
dalam bentuk narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman
tentang topik hari ini.
2. Peserta didik
dapat menuliskan pertanyaan
yang ingin diketahui lebih lanjut dalam kolom komentar.
3. Peserta didik
mengomunikasikan
kendala yang dihadapi selama mengerjakan
4.
Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Asesmen :
1.
Diagnostik kognitif
2.
Formatif
Soal
terlampir
Pengayaan :
1. Diberikan
pendalaman materi (struktur teks laporan
hasil observasi). Peserta didik
dapat mencari video atau sumber informasi lain di internet tentang
tonggeret. Peserta didik pun dapat membandingkan informasi pada buku teks dengan informasi dari sumber lain
tersebut.
Remedial:
1. Pembimbingan
individu mengulang konsep pembelajaran yang belum dipahami.
Refleksi :
1.
Apakah ada kendala pada
kegiatan pembelajaran?
2.
Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
3.
Apa saja kesulitan
siswa
yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan
pembelajaran?
4.
Apakah siswa
yang memiliki kesulitan ketika
berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata
siswa dalam kegiatan pembelajaran
ini?
6. Apakah seluruh
siswa dapat dianggap tuntas
dalam pelaksanaan pembelajaran?
7.
Apa strategi agar
seluruh siswa
dapat menuntaskan
kompetensi?
Pertemuan kedua 2 jp
Kegiatan Pendahuluan: (30 menit)
1.
Memberikan
salam.
2.
Menyiapkan
peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
seperti berdoa, absensi dan menyiapkan buku
pelajaran.
3.
Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang akan dipelajari, yaitu teks laporan hasil
observasi.
4.
Memberi motivasi belajar tentang manfaat materi yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
5.
Menjelaskan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
6.
Menyampaikan
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik untuk menyelesaikan tugas tentang memahami dan menganalisis gagasan dalam paparan teks
laporan hasil observasi.
Kegiatan Inti: (90 menit)
1. Peserta
didik memahami kaidah-kaidah kebahasaan dan penulisan kutipan tidak langsung dan sumber rujukan yang tepat yang
digunakan dalam menulis laporan hasil observasi.
2. Peserta
didik menyusun laporan hasil observasi.
3. Peserta didik membuat laopran hasil observasi dalam bentuk buku tempel
(scrap book).
Kegiatan Penutup: (15 menit)
1. Peserta didik
dapat melakukan/memberikan penilaian
baik
dalam bentuk narasi/gambar/emotikon tertentu untuk menunjukkan pemahaman
tentang topik hari ini.
2.
Peserta didik dapat
menuliskan pertanyaan
yang ingin diketahui lebih lanjut dalam kolom komentar.
3.
Peserta didik mengomunikasikan
kendala yang dihadapi selama mengerjakan
4. Peserta didik
menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Asesmen
:
1. Diagnostik
kognitif
2. Formatif
Soal terlampir
Pengayaan
:
1. Diberikan
pendalaman materi (struktur teks laporan
hasil observasi). Peserta didik
dapat mencari video atau sumber informasi lain di internet tentang
tonggeret. Peserta didik pun dapat membandingkan informasi pada buku teks dengan informasi dari sumber lain
tersebut.
Remedial:
1. Pembimbingan
individu mengulang konsep pembelajaran yang belum dipahami.
Refleksi
:
1.
Apakah ada kendala pada
kegiatan pembelajaran?
2.
Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran?
3.
Apa saja kesulitan
siswa
yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan
pembelajaran?
4.
Apakah siswa
yang memiliki kesulitan ketika
berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5.
Apa level pencapaian
rata-rata siswa
dalam kegiatan pembelajaran ini?
6.
Apakah seluruh
siswa dapat dianggap tuntas
dalam pelaksanaan pembelajaran?
7.
Apa strategi agar
seluruh siswa
dapat menuntaskan
kompetensi?
Lampiran.
1.
Materi bahan bacaan
guru dan peserta didik
A. Pengertian laporan hasil observasi
Laporan hasil observasi ialah teks yang mengungkapkan
fakta-fakta yang didapatkan melalui proses pengamatan.
B.
Pengertian objektif
Objektif artinya informasi yang diberikan sesuai dengan
data yang didapat selama observasi.
Oleh karena itu, penting bagi kalian untuk menuliskan informasi dan
data yang indra
kalian benar-benar dapatkan.
C. Struktur laporan hasil observasi
1.
Pernyataan
umum atau klasifikasi
Bagian
ini berisi pembuka atau pengantar hal tentang yang akan disampaikan, hal umum
tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan
secara garis besar pemahaman terhadap hal tersebut.
Contohnya, jika objek
observasi adalah binatang, hal yang dibahas pada bagian ini adalah nama
ilmiah, klasifikasi umum binatang (serangga/mamalia/unggas, dll.),
dan tempat hidup
secara umum.
2.
Deskripsi bagian
Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau
bagian- bagian dari objek.
Contohnya, jika objek
observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas
di bagian ini adalah bagian
tubuh, pola makan, daur hidup, habitat,
kebiasaan unik, dll.
3.
Deskripsi
manfaat atau kesimpulan
Bagian ini menjelaskan manfaat objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun bagi alam secara umum.
D.
Struktur laporan
hasil observasi yang disajikan secara
ilmiah
Laporan observasi dapat
disajikan, baik secara
populer maupun ilmiah.
Laporan populer memiliki bagian-bagian yang lebih fleksibel, tetapi bagiannya tidak lengkap. Hal itu
sebagaimana yang tampak pada artikel
dalam surat kabar atau majalah. Sementara itu, laporan ilmiah memiliki bagian lebih lengkap dan sistematika teratur.
1)
Pendahuluan
Bagian ini menguraikan masalah yang akan dibahas, meliputi
latar belakang masalah,
perumusan masalah, prosedur pemecahan masalah,
dan sistematika pembahasan.
2)
Pembahasan
Bagian ini memuat uraian tentang hasil
kajian penulis dalam mengembangkan
jawaban terhadap masalah yang dirumuskan. Pembahasan masalah dilengkapi dengan
data lapangan (hasil observasi) serta pendapat-pendapat penulis
itu sendiri. Bagian
ini boleh saja disusun lebih dari satu bagian.
3)
Kesimpulan
Kesimpulan adalah pemaknaan kembali terhadap uraian yang telah dibuat pada bagian pembahasan.
Bagian ini merupakan hasil pemaknaan
kembali pembahasan, bukan ringkasan isi. Dalam
mengambil kesimpulan tersebut, penulis harus mengacu pada permasalahan
yang diajukan dalam bagian pendahuluan.
E.
Menggunakan kaidah
kebahasaan dalam laporan hasil observasi.
1.
Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi Kalimat Definisi
a).Kalimat definisi merupakan kalimat yang
memberikan penjelasan umum
Contoh:
1.
Belalang anggrek (Hymenopus coronatus) adalah salah satu jenis belalang
sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia
Tenggara lainnya.
2.
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa.
b) Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus suatu benda.
Sifat-sifat tersebut merujuk pada hal khusus
yang dapat ditangkap oleh pancaindra, misalnya
berupa ukuran besar
kecil dan tinggi rendah.
Warna seperti merah, kuning, dan biru. Rasa seperti manis, pahit,
getir, halus, dan kasar. Kalimat
deskripsi membantu pembaca membayangkan apa yang sedang
dibicarakan seolah-olah seperti
melihat, merasakan, atau mengalaminya
sendiri.
Contoh:
1.
Tubuh mereka berwarna putih
dengan aksen merah
muda lembut atau cerah.
2.
Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.
Selain menggambarkan sifat atau ciri khusus
suatu objek, kalimat deskripsi juga
dapat menjelaskan sebuah aktivitas yang dilakukan objek tersebut. Kalimat ini menggunakan kata
kerja material atau
kata kerja yang menunjukkan tindakan suatu benda,
binatang, manusia, atau
peristiwa.
Contoh:
1.
Rongga itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
2.
Saat bertelur,
tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang pohon dan rerumputan.
2.
Imbuhan di-
Sering kali penulisan imbuhan “di-” disalahartikan dengan kata depan
“di”. Untuk membedakan mana yang merupakan imbuhan
dan mana yang merupakan kata depan, kalian dapat mempelajarinya dari tabel berikut:
Tabel
Perbedaan imbuhan di- dan kata depan di
Perbedaan |
Imbuhan di- |
Kata depan di |
Fungsi |
membentuk kata
kerja pasif |
menunjukkan keterangan tempat
atau waktu |
Penulisan |
disatukan dengan kata yang mengikutinya |
dipisahkan dengan kata yang mengikutinya |
3.
Penulisan Kutipan
Tidak Langsung dan Sumber Rujukannya
Sebagai teks yang bersifat ilmiah, laporan hasil observasi harus menyajikan data yang akurat. Salah satu cara untuk menyajikan data yang akurat sebagai pendukung
hasil observasi, kalian dapat menggunakan sumber lain baik berupa buku, artikel, maupun sumber digital. Perhatikan kutipan teks berikut
a.
Kunang-kunang betina ada yang mempunyai sayap dan tidak mempunyai sayap sehingga tidak selalu terbang (Borror & White 1970, 37).
b.
Esig (1958, 78) menyatakan bahwa spesies
kunang-kunang sering ditemukan di
daerah dengan kelembapan tinggi dan hangat, seperti kolam, sungai,
payau, lembah, parit,
dan padang rumput.
Kedua kalimat tersebut
merupakan kutipan tidak langsung yang digu-
nakan oleh penulis. Kutipan tidak langsung adalah
penggunaan pendapat seorang
penulis atau tokoh berupa inti sari atau ikhtisar dari pendapat tersebut. Untuk membuat kutipan tidak
langsung, kita harus memahami terlebih dahulu informasi yang akan dikutip.
Setelah itu, tulislah inti dari informasi tersebut
dengan menggunakan bahasa
sendiri. Kalian juga
dapat mengubah struktur
kalimatnya menjadi kalimat
pasif atau sebaliknya.
Kutipan tidak langsung yang dituliskan dalam teks dapat menggunakan dua format pada contoh kalimat di atas. Kalimat pertama mencantumkan sumber kutipan dalam tanda kurung pada akhir kalimat berupa nama belakang penulis, tahun penerbitan, dan halaman sumber
kutipan. Kutipan tersebut diambil dari tulisan karya Borror dan White tahun 1970 pada halaman 37.
Kalimat
kedua mencantumkan nama
belakang penulis sumber
kutipan di luar
tanda kurung dan mencantumkan tahun
dan halaman kutipan
dalam tanda kurung. Kutipan
tersebut merupakan pernyataan dari karya yang ditulis Esig tahun 1958 pada halaman
78.
Semua sumber kutipan harus dicantumkan pada
daftar pustaka untuk menghindari plagiasi atau pengambilan karya orang lain
tanpa izin. Jika dituliskan dalam daftar pustaka, sumber kutipan tersebut
ditulis sebagai berikut:
Borror DJ, White
RE. 1970. Peterson Field Guides: Insects. Boston (US): Houghton Mifflin Company.
Essig, EO. 1958. College Entomology. 5th ed. New York (US): MacMillan Company.
Penulisan daftar pustaka mencantumkan nama
penulis, tahun terbit, judul buku, kota penerbit, dan nama penerbit
secara berurutan. Jika kalian
mengutip sumber dari internet, sumber tersebut dapat ditulis seperti contoh berikut:
Sumber berupa karya ilmiah
Sumber berupa artikel
Trim, Bambang. 2014.
“Harga Sebuah Impian
Menulis”. Manistebu, 11 April
2014, dilihat 12 April 2014. <http://manistebu.wordpress. com/2014/04/11/harga-sebuah-impian-menulis/>.
Tanggal pengaksesan penting untuk
dicantumkan karena sumber dari internet bersifat dinamis. Artikel tersebut
sewaktu-waktu dapat menghilang atau berubah.
Format
penulisan kutipan dan daftar pustaka yang disampaikan di atas menggunakan format
Chicago Manual Style
(CMS) Edisi ke-16.
Selain CMS, terdapat banyak jenis format penulisan kutipan dan daftar
pustaka yang digunakan di seluruh dunia,
antara lain APA (American Psychological Association) dan MLA (Modern Language
Association). Setiap lembaga biasanya
menentukan jenis format yang digunakan, termasuk dalam kegiatan lomba karya tulis ilmiah.
Jika kalian akan mengirimkan karya tulis ilmiah, perhatikanlah aturan yang
ditetapkan oleh panitia
secara saksama.
F.
Menulis Laporan
Hasil Observasi yang Objektif
Agar kegiatan observasi
berjalan lancar, perhatikanlah panduan/ langkah-langkah
menulis teks laporan hasil berikut.
1.
Tentukan objek apa yang akan kalian
observasi. Objek tersebut harus menarik
dan dikuasai. Memilih objek yang ada di sekitar kalian dapat membantu
dalam pengamatan.
2.
Tentukan hal apa saja yang akan kalian amati
dari objek tersebut sebagai panduan pengamatan. Kalian dapat
melihat contoh perincian tersebut pada saat mengidentifikasi struktur
laporan hasil observasi Belalang
Anggrek dan Tonggeret.
3.
4.
Susunlah
kerangka laporan sesuai
dengan sistematika umum sebuah teks laporan observasi, yaitu definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat.
Tabel kerangka laporan hasil observasi
|
Rincian Topik |
Pengembangan |
Definisi umum |
|
|
Deskripsi per bagian |
1. |
|
|
2. |
|
|
3. |
|
|
4. |
|
|
5. |
|
Deskripsi manfaat |
|
|
5.
Kembangkanlah kerangka yang telah disusun menjadi
suatu teks yang padu. Pada tahap ini, kalian harus
memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik
laporan hasil observasi yang telah dipelajari pada bagian sebelumnya.
6.
Periksa kembali laporan kalian. Kalian dapat
menggunakan instrumen berikut untuk memeriksa apakah laporan hasil
penelitiannya sudah tepat atau belum.
Tabel
daftar periksa laporan hasil observasi
|
Ya |
Tidak |
Bukti |
Penulisan judul diawali dengan
huruf kapital, kecuali pada kata depan |
|
|
|
Judul tidak diakhiri dengan
tanda baca |
|
|
|
Laporan memuat
definisi umum |
|
|
|
Laporan memuat deskripsi per bagian |
|
|
|
Laporan memuat
deskripsi manfaat |
|
|
|
Informasi yang
disampaikan bersifat objektif |
|
|
|
Penulisan kata berimbuhan di- dengan kata depan di sudah tepat |
|
|
|
Terdapat kalimat definisi dan kalimat deskripsi |
|
|
|
Jika menggunakan referensi dari sumber lain,
penulisan kutipan dan sumber kutipan
sudah ditulis dengan tepat |
|
|
|
G.
Menyajikan Laporan
Hasil Observasi dalam
Bentuk Buku Tempel
Membuat Buku Tempel
(Scrapbook)
Agar laporan hasil observasi lebih menarik untuk dibaca, kalian dapat membuatnya dalam bentuk buku tempel atau scrapbook. Buku tempel merupakan seni kerajinan menata atau
menempel beragam gambar, foto, dan
tulisan di atas lembaran-lembaran kertas secara menarik. Selain membuat laporan kalian lebih menarik untuk dibaca,
penyajian dalam bentuk buku tempel juga akan membuat laporan
kalian menjadi semacam
memorabilia atau sesuatu
yang patut dikenang.
Contoh buku tempel (scrapbook)
Untuk membuat buku tempel ini yang kalian butuhkan
adalah buku tulis atau buku gambar sebagai
media dasar. Kalian
juga dapat membuatnya dari kertas karton atau
kardus. Tempelkanlah foto- foto hasil
observasimu di media dasar tadi dan beri keterangan secukupnya. Kalian juga dapat menempel benda-benda asli yang ditemukan saat observasi, seperti tiket,
daun, bunga, atau benda- benda lain yang berkaitan
dengan objek observasi
kalian.
Kalian dapat mempublikasikan buku tempel
yang telah kalian buat dengan
mengirimkannya kepada penerbit. Kalian juga dapat mempublikasikannya secara digital di media sosial kalian atau
blog dan situs sekolah. Selain itu,
kalian dapat juga mengunggah cara pembuatan buku tempel kalian dalam bentuk
video di berbagai kanal digital.
Selamat
berkreasi!
Contoh
Teks Laporan Hasil Observasi.
Belalang Anggrek
Teman-teman, kali ini
saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa
waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya
akan menyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang
anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah
salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang
hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya.
Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga
anggrek.
Pada bagian berikutnya,
saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian
tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya. Bagian tubuh belalang anggrek
terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata
majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang
sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 3600. Di
bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang
panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki
dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi
melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.
Ukuran tubuh belalang
anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan
sekitar 2,5—3 cm, sedangkan betina 6—7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan
aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna
benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah
warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan,
seperti kelembapan dan kondisi cahaya.
Belalang anggrek
merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka
memangsa serangga lain yang ber- tubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung,
lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk
menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan meng- gunakan kaki
depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih
hidup.
Belalang anggrek
merupakan hewan yang mengalami meta- morfosis tidak sempurna. Fase hidupnya
terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai
300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang
disebut ooteka. Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari
panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu
untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang
anggrek dewasa. Itulah mengapa belalang anggrek disebut mengalami metamorfosis
tidak sempurna.
Sebagai penutup, saya
akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi
manusia untuk membasmi hama berupa serangga. Karena keindahannya, belalang
anggrek juga dijadikan peliharaan.
Demikian laporan hasil
observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua.
(Disarikan dari
berbagai sumber)
Contoh struktur didalam
teks laporan hasil observasi.
STRUKTUR TEKS |
NOMOR PARAGRAF |
ALASAN |
Pernyataan umum atau
klasifikasi |
1 |
Paragraf ini
menyajikan informasi umum mengenai belalang anggrek, seperti nama ilmiah dan
ciri-ciri umum. |
Deskripsi bagian |
2-5 |
Paragraf-paragraf ini
memberikan informasi lebih terperinci tentang belalang anggrek. 1. Paragraf
2 menjelaskan tentang bagian tubuh. 2. Paragraf
3 menjelaskan tentang bentuk dan warna tubuh. 3. Paragraf
4 menjelaskan tentang makanan belalang anggrek. 4. Paragraf
5 menjelaskan tentang daur hidup. |
Deskripsi manfaat/
simpulan |
6 |
Paragraf ini
menyampaikan informasi tentang manfaat belalang anggrek sebagai pembasmi hama
dan hewan peliharaan. |
2.
Asesmen formatif:
Pertemuan
pertama
a. Simaklah laporan hasil observasi berjudul Tonggeret. Setelah itu, identifikasikanlah bagian-bagian teks laporan hasil observasi tersebut
menggunakan tabel yang
telah disajikan.
Tonggeret
Tonggeret
(Cicadidae) merupakan serangga yang
memiliki suara paling nyaring. Terdapat lebih dari 2.000 jenis tonggeret yang
hidup di dunia. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang berbeda.
Tonggeret
mampu menghasilkan suara nyaring lantaran memiliki tymbal yang terdapat dalam perut. Organ itu berupa membran yang dilengkapi dengan otot-otot
penggerak. Ketika otot- otot itu
digerakkan, membran akan bergetar. Getaran itulah yang menghasilkan suara.
Suara itu dapat semakin keras karena perut tonggeret memiliki rongga udara yang
berfungsi seperti amplifier. Rongga
itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
Hanya
tonggeret jantan yang bersuara nyaring. Mereka menge- luarkan suara begitu
keras untuk menarik perhatian tonggeret betina. Setiap jenis tonggeret memiliki
suara yang unik. Tonggeret tidak dapat kawin dengan jenis yang berbeda. Selain
untuk menarik perhatian betina, suara nyaring tersebut pun berguna untuk
melindungi mereka dari
serangan burung yang
akan memangsanya.
Tonggeret dewasa hidup di pepohonan
hanya selama 2 — 4 pekan. Beberapa hari setelah kawin, mereka akan mati.
Beberapa spesies, bahkan cuma bertahan 3—4 hari. Saat bertelur, tonggeret
betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang
pohon dan rerumputan. Namun setelah menetas, nimfa yang dihasilkan jatuh
ke tanah. Mereka lalu menggali lubang
sedalam 30—50 cm dan hidup dalam tanah selama 2—3 tahun.
Namun, ada juga jenis tonggeret di Amerika Serikat yang dapat hidup di
dalam tanah hingga 17 tahun.
Tonggeret menyukai temperatur hangat,
24— 30OC untuk tumbuh optimal. Pada kondisi itu,
nimfa akan keluar dari tanah dan tumbuh menjadi dewasa.
Tonggeret termasuk jenis hewan herbivora.
Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon menggunakan
mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret menghisap
cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup.
Petani kerap memanfaatkan suara keras
tonggeret sebagai pertanda kemarau akan datang. Bunyi tonggeret ramai terdengar
di penghujung musim hujan alias saat cuaca mulai panas. Saat tonggeret banyak
bersuara, petani akan bersiap untuk bertanam palawija, seperti: jagung dan
kacang, karena musim kemarau akan segera datang. Sayangnya, perubahan iklim
menyebabkan suara tonggeret tidak lagi teratur sehingga tidak dapat lagi
digunakan sebagai tanda musim kemarau akan datang. Meskipun begitu, tonggeret
masih memiliki manfaat lain, yakni dijadikan santapan dengan cara digoreng atau
dibakar.
(Diadaptasi dari Chaidir, 2010)
Tabel isian hasil analisis
struktur teks laporan hasil observasi
(LHO
STRUKTUR TEKS |
NOMOR PARAGRAF |
ALASAN |
Pernyataan umum atau klasifikasi |
|
|
Deskripsi bagian |
|
|
Deskripsi manfaat/simpulan |
|
|
Kunci jawaban mengidentifikasi struktur teks LHO
Struktur Teks |
Nomor Paragraf |
Alasan |
Pernyataan umum atau
klasifikasi |
1 |
Paragraf ini memberikan
informasi umum terkait apa itu tonggeret. |
Deskripsi bagian |
2–5 |
Paragraf-paragraf ini memberikan
informasi rinci tentang tonggeret. 1.
Paragraf dua
menjelaskan mengapa tonggeret dapat berbunyi nyaring. 2.
Paragraf
tiga menjelaskan fungsi dari suara tonggeret bagi tonggeret jantan. 3.
Paragraf empat
menjelaskan daur hidup
tonggeret. 4.
Paragraf lima
menjelaskan makanan tonggeret. |
Deskripsi
manfaat/simpulan |
6 |
Paragraf ini menjelaskan manfaat
tonggeret bagi manusia. |
Pertemuan kedua
1.
Buatlah sebuah teks laporan hasil obesrvasi berdasarkan hasil pengamatan
pada lingkungan di sekitarmu berdasarkan kaidah kebahasaan dan langkah-langkah
dalam menulis teks laporan observasi!
3.
Lembar asesmen diagnostik
Asesmen Non Kognitif
2. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi
lingkungan akan berdampak
pada semangat belajarmu?
3. Apa saja yang dapat kamu
lakukan
untuk
menciptakan kenyamanan lingkungan
belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan
saat melakukan praktek mandiri?
5. Apa harapanmu saat kamu mempelajari teks
laporan hasil observasi?
4.
Lembar Kerja Peserta
Didik 1
Nama : Kelas : |
Materi : Laporan Hasil Observasi
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X /Genap
Tujuan Pembelajaran : 1. Mengevaluasi informasi yang tidak akurat dan
bias dalam monolog berupa paparan laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif
2. Memahami dan menganalisis gagasan dalam
paparan laporan hasil observasi dengan kritis dan reflektif
Soal latihan:
1. Simaklah laporan hasil observasi
berjudul Tonggeret. Setelah itu, identifikasikanlah bagian-bagian teks laporan hasil observasi tersebut
menggunakan tabel yang
telah disajikan.
Tonggeret
Tonggeret (Cicadidae) merupakan serangga yang
memiliki suara paling nyaring. Terdapat lebih dari 2.000 jenis tonggeret yang
hidup di dunia. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang berbeda.
Tonggeret mampu
menghasilkan suara nyaring lantaran memiliki tymbal yang terdapat dalam perut. Organ itu berupa membran yang dilengkapi dengan otot-otot
penggerak. Ketika otot- otot itu
digerakkan, membran akan bergetar. Getaran itulah yang menghasilkan suara.
Suara itu dapat semakin keras karena perut tonggeret memiliki rongga udara yang
berfungsi seperti amplifier. Rongga
itu memperkuat suara yang dihasilkan oleh getaran tymbal.
Hanya tonggeret
jantan yang bersuara nyaring. Mereka menge- luarkan suara begitu keras untuk
menarik perhatian tonggeret betina. Setiap jenis tonggeret memiliki suara yang
unik. Tonggeret tidak dapat kawin dengan jenis yang berbeda. Selain untuk
menarik perhatian betina, suara nyaring tersebut pun berguna untuk melindungi mereka
dari serangan burung
yang akan memangsanya.
Tonggeret
dewasa hidup di pepohonan hanya selama 2 — 4 pekan. Beberapa hari setelah
kawin, mereka akan mati. Beberapa spesies, bahkan cuma bertahan 3—4 hari. Saat
bertelur, tonggeret betina menempelkan telur-telurnya di cabang atau batang
pohon dan rerumputan. Namun setelah menetas, nimfa yang dihasilkan jatuh
ke tanah. Mereka lalu menggali lubang
sedalam 30—50 cm dan hidup dalam tanah selama 2—3 tahun.
Namun, ada juga jenis tonggeret di Amerika Serikat yang dapat hidup di
dalam tanah hingga 17 tahun.
Tonggeret menyukai temperatur hangat,
24— 30OC untuk tumbuh optimal. Pada kondisi itu,
nimfa akan keluar dari tanah dan tumbuh menjadi dewasa.
Tonggeret
termasuk jenis hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari
batang pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk
nimfa, tonggeret menghisap cairan dari akar pohon untuk bertahan hidup.
Petani
kerap memanfaatkan suara keras tonggeret sebagai pertanda kemarau akan datang.
Bunyi tonggeret ramai terdengar di penghujung musim hujan alias saat cuaca
mulai panas. Saat tonggeret banyak bersuara, petani akan bersiap untuk bertanam
palawija, seperti: jagung dan kacang, karena musim kemarau akan segera datang.
Sayangnya, perubahan iklim menyebabkan suara tonggeret tidak lagi teratur
sehingga tidak dapat lagi digunakan sebagai tanda musim kemarau akan datang.
Meskipun begitu, tonggeret masih memiliki manfaat lain, yakni dijadikan
santapan dengan cara digoreng atau dibakar.
(Diadaptasi
dari Chaidir, 2010)
Jawaban:
Tabel isian hasil analisis
struktur teks laporan hasil observasi
(LHO)
STRUKTUR
TEKS |
NOMOR PARAGRAF |
ALASAN |
Pernyataan umum atau klasifikasi |
|
|
Deskripsi
bagian |
|
|
Deskripsi
manfaat/simpulan |
|
|
5.
Lembar Kerja peserta
Didik 2
Nama : Kelas : |
Materi : Laporan Hasil Observasi
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X /Genap
Tujuan Pembelajaran : 1. Menulis
gagasan dalam bentuk laporan hasil observasi secara logis dan etis
2.
Mengubah laporan hasil observasi ke dalam format kreatif yang dapat diterbitkan di media
cetak maupun elektronik
Soal latihan:
1.
Buatlah sebuah teks laporan hasil obesrvasi berdasarkan hasil pengamatan
pada lingkungan di sekitarmu berdasarkan kaidah kebahasaan dan langkah-langkah
dalam menulis teks laporan observasi!
Jawaban:
Isilah tabel kerangka laporan hasil observasi
berdasarkan hasil pengamatanmu.
|
Rincian Topik |
Pengembangan |
Definisi umum |
|
|
Deskripsi per bagian |
1. |
|
|
2. |
|
|
3. |
|
|
4. |
|
|
5. |
|
Deskripsi manfaat |
|
|
Isilah
tabel daftar periksa laporan hasil observasi!
|
Ya |
Tidak |
Bukti |
Penulisan judul diawali dengan
huruf kapital, kecuali pada kata depan |
|
|
|
Judul tidak diakhiri dengan
tanda baca |
|
|
|
Laporan memuat
definisi umum |
|
|
|
Laporan memuat deskripsi per bagian |
|
|
|
Laporan memuat
deskripsi manfaat |
|
|
|
Informasi yang
disampaikan bersifat objektif |
|
|
|
Penulisan kata berimbuhan di- dengan kata depan di sudah tepat |
|
|
|
Terdapat kalimat definisi dan kalimat deskripsi |
|
|
|
Jika menggunakan referensi dari sumber lain,
penulisan kutipan dan sumber kutipan
sudah ditulis dengan tepat |
|
|
|
Teks laporan hasil observasi
dalam bentuk paragraf.
.........................................................
...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Buku tempel teks
laporan hasil observsi:
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, Fadillah Tri, dkk.2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia (untuk SMA/SMK Kelas X). Jakarta Pusat: Pusat Kutikulum dan
Perbukuan.
LEMBAR PENILAIAN PENGAMATAN
LEMBAR PENILAIAN PENGAMATAN
Aspek :
Afektif
Indikator :
....................................................
Kelas :
....................................................
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
No. |
Pernyataan |
Skala |
|||
Sl |
Sr |
Jr |
Tp |
||
1. |
Saya mengikuti pelajaran
Bahasa Indonesia |
|
|
|
|
2. |
Saya tidak mengikuti
pelajaran Bahasa Indonesia |
|
|
|
|
3. |
Saya merasa pelajaran Bahasa
Indonesia bermanfaat |
|
|
|
|
4. |
Saya berusaha menyerahkan
tugas tepat waktu |
|
|
|
|
5. |
Saya berusaha memahami
pelajaran Bahasa Indonesia |
|
|
|
|
6. |
Saya bertanya pada guru
apabila ada yang tidak jelas |
|
|
|
|
7. |
Saya selalu mengerjakan
setiap tugas yang diberikan |
|
|
|
|
8. |
Saya berusaha memiliki buku Bahasa Indonesia |
|
|
|
|
9. |
Saya berusaha mencari
referensi di berbagai sumber |
|
|
|
|
|
Jumlah |
|
|
|
|
Keterangan :
Aspek yang
dinilai |
Skor
pernyataan positif |
Skor
pernyataan negatif |
Sl = selalu |
4 |
1 |
Sr = sering |
3 |
2 |
Jr = jarang |
2 |
3 |
Tp = tidak pernah |
1 |
4 |
RUBRIK PENILAIAN
Tabel 1.6 Rubrik penilaian menulis LHO
Pernyataan |
Ya |
Tidak |
Penulisan judul diawali dengan huruf kapital, kecuali pada kata depan |
1 |
0 |
Judul tidak diakhiri dengan
tanda titik |
1 |
0 |
Laporan memuat definisi umum |
1 |
0 |
Laporan memuat deskripsi per
bagian |
1 |
0 |
Laporan memuat deskripsi manfaat |
1 |
0 |
Informasi yang disampaikan
bersifat objektif |
1 |
0 |
Penulisan kata berimbuhan di-
dengan kata depan di sudah tepat |
1 |
0 |
Terdapat kalimat definisi dan kalimat
deskripsi |
1 |
0 |
Jika menggunakan referensi dari sumber lain,
penulisan kutipan dan sumber kutipan sudah
ditulis dengan tepat |
1 |
0 |
Total |
9 |
0 |
Nilai =
([Jumlah nilai yang didapat]/[Nilai maksimal: 9]) 100
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti
pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk
memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
|
Mengetahui, |
Guru Mata Pelajaran |
Kepala SMK N 1 Manggar |
|
|
| |
|
|
No comments:
Post a Comment