Sunday, February 5, 2017

Kutipan Novel Pidi Baiq

Dilan dia adalah Dilanku tahun 1990



 Dilan dia adalah Dilanku tahun 1991 (Bagian kedua)


            “ Cinta itu indah. Jika bagimu tidak, mungkin karena salah milih pasangan.”
“ Nanti kalau kamu tidur, percayalah aku sedang mengucapkan selamat tidur dari jauh, kamu ga akan dengar.”
“ Milea, ada titipan ulang tahun, nih dari dilan. Panjang umur katanya dia sayang.”
“ Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja.”
“ Milea, jangan pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu, nanti, besoknya, orang itu akan hilang.”
“ Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli.”
“ Tujuan pacaran adalah untuk putus. Bisa karena menikah, bias karena berpisah. “
SMK Pasundan 3 Bandung
Kelas X AP1 dan X AP2
“ Aku tidak cemburu, dia adalah bagian dari diriku dia adalah reritorialku wilayah yang sudah menjadi milik.”- Milea
" Dia tidak hebat, tidak, malah mungkin biasa saja. Tapi bisa membuatku senang hanya dengan hal sederhana."
" Bunga yang mekar akan layu bila tidak diperhatikan hati pun sama akan layu bila tidak dipedulikan."
" Mengikhlaskan artinya merelakan dia bersama siapa pun. Sebab, akhirnya aku paham. Kita dipertemukan hanya untuk menjadi teman."
“Ah…Cemburu itu hanya untuk orang yang tidak percaya diri dan sekarang aku sedang tidak percaya diri.”
“Aku mencintaimu, biarlah itu urusanmu, kau mencintaiku, terserah itu urusanmu.”- Milea
“Ini emang bukan yang kita harapkan tapi ini kenyataan. Perpisahan adalah upacara menyambut hari penuh rindu.”- Dilan
“Biar bagaimanapun tidak ada yang akan baik-baik saja tentang sebuah perpisahan.”- Dilan
“Kelak bila doa-doaku tak pernah di kabulkan Tuhan untuk bersamamu. Aku tak pernah menyesal selalu menyebut namamu dalam tahajudku.”
“Dan sekiranya jika bagimu aku tidak berarti. Maka berilah aku luka. Sebagai langkah kakiku menjauh darimu.”
“Benar apa kata Dilan rindu itu berat.”
“Milea jangan senyum. Kenapa? Senyummu manis. Nanti lelaki itu suka. Hehehe.”
“Jika bukan denganmu aku percaya. Tuhan hanya ingin memilihkan kebaikan yang lain.”
“Mimpi buruku adalah kehilanganmu.”
“Ini sekedar rindu atau memang aku yang terlalu menginginkanmu.”
“Aku ingin secangkir kopi saja, tanpa gula. Aku tak terlalu suka pemanis untuk hal-hal yang memang dikodratkan pahit. Seperti tak lagi bersamamu.”
“Aku ingin dengamu dalam sejuta tahun kedepan, diseluruh pelosok dunia, disemua harapan dan kenyataan.”
“Kelak ada saat dimana pasanganmu menyadari bahwa ia tak pernah menemukan orang lain yang bisa mencintainya sehebat kamu.”
“Hobiku adalah rindu, rindu terberat yang pernah aku rasakan adalah saat kita dekat namun tak bisa bertemu.”
“Saya hanya mengira mengenalmu hanya sampai nyaman, ternyata hingga saya takut kehilangan.”
“Apa saja yang diingnkan itu seharusnya di kejar, bukan ditunggu diusahakan, bukan sekedar mengharapkan.”
“Kukira, aku tidak akan pernah berada di masa depan, karena nyatanya, aku selalu berada di hari ini, yang harus lebih baik dari kemarin.”
“Dia dating memberiku perasaan terbaik. Lalu pergi tanpa pamit. Dia punya hati yang tak berhati.”
“Ingin rasanya bersama-sama lagi, mengulang masa lalu yang pernah ada.”
Kelas X AK1
“Rindu itu mendalam, kangen itu spontan.”
“Mencintaimu seperti bermain hujan, awalnya aku senang kemudian aku sakit.”
“Karena yang terbaik selalu tau kemana hatinya harus pulang.”
“Ketulusan tak pernah menuntut balasan.”
“Jangan dating jika akhirnya pergi.”
“Bertahanlah dengan yang mau sama-sama mempertahankan.”
“Cinta itu indah, jika bagimu tidak, mungkin kamu salah pilih pasangan.”
“Tolong bilang ke ibumu, aku mencintai anak sulungnya.”
“Rindu itu berat kau takkan kuat, biar aku saja.”
“Gak ada anak nakal, reuninya gak akan rame.”
“Bahkan kalau kamu ninggalin aku, aku gak bisa apa-apa bisaku hanya mencintaimu.”
“Sedikit cemas, banyak rindunya.”
“Nanti kalau kamu mau tidur, percayalah, aku sedang mengucapkan selamat tidur dari jauh, kamu gak akan denger.”
“Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari rindu.”
“Prku adalah merindukanmu, lebih kuat dari matematika, lebih luas dari fisika, lebih kerasa dari biologi.”
“Saat Dilan berbicara kepada Milea ’Milea bilang sama aku jika ada yang jahatin kamu, besoknya orang itu akan hilang.”
“Aku mulai merasa senang berbicara dengannya, bahkan ingin lama.”
“Cinta itu indah jika bagimu tidak, mungkin kamu salah milih pasangan.”
“Resiko ku mencintaimu.”
“Pemberitahuan= Sejak sore kemaren, aku sudah mencintaimu.”
“Tujuan pacaran adalah untuk putus ataupun menikah.”
“Cinta itu indah, jika bagimu tidak, mungkin kamu salah milih pasangan.”
“Cinta itu indah, jika bagimu tidak, mungkin kamu salah milih pasangan.”
Kelas X AK2
“Bagiku, ketika aku kehilangan seseorang yang sudah begitu dekat denganku, aku harus menghormati memori itu.” –Milea
“Jaga hati saya, jaga hati kamu dan jaga hati kalian sendiri, karena berbahaya ketika hati itu sudah memilih hanya ada dua pilihan, kamu dibahagiakan atau disakiti.” –Milea
“Prku adalah merindukanmu, lebih kuat dari matematika, lebih luas dari fisika lebih kerasa dari biologi.” –Dilan
“Aku mencintaimu, biarlah ini urusanku. Bagaimana engkau kepadaku, terserah, itu urusanmu!”
“Aku rindu! Kau harus tahu itu selalu.
“Terima kasih, kau pernah mau kepadaku. Dan kini, biarkan aku, kalau selalu ingin tahu kabarmu!”
“Cemburu itu hanya untuk orang yang gak percaya diri. Dan sekarang aku sedang tidak percaya diri.” –Dilan
“Cinta itu indah, jika bagimu tidak,mungkin kamu salah milih pasangan.” –Dilan
“Memang tidak salah untuk berharap, tapi aku harus tau kapan berhenti.” –Lia
“Aku hanya berfikir betapa beruntungnya aku mengenal dia.”
“Jangan rindu. Ini berat. Kau takan kuat biar aku saja.”
“Cinta itu indah, jika bagimu tidak, mungkin kamu salah memilih pasangan.”
“Aku ingin pacaran dengan orang yang dia tahu hal yang aku sukai tanpa perlu ku beri tahu, yang membuktikan kepadaku bahwa cinta itu ada tetapi bukan oleh apa yang dikatakannya melainkan oleh sikap dan perbuatannya.” –Milea

“Seharusnya guru bp berterima kasih kepada anak nakal karena tanpa anak nakal guru bp tidak memiliki pekerjaan.”