Sunday, January 14, 2018

Konsep Dasar Berkomunikasi

Konsep Dasar Berkomunikas
  1. Pengertian Berkomunikasi Lisan

Berkomunikasi artinya mengadakan komunikasi atau berhubungan. Berkomunikasi dapat dilakukan secara lisan dan secara tulisan. Komunikasi lisan yakni komunikasi yang menggunakan bunyi-bunyi bahasa sebagai medianya, sedangkan komunikasi tulis menggunakan simbol-simbol berupa huruf sebagai medianya.  Pengertian berkmunikasi lisan mempunyai arti yang sama dengan keterampilan berbicara . Berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktr fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik secara luas dan intensif. Berbicara merupakan kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan yang di sampaikan melalui bahasa lisan. Dengan demikian berbicara merupakan suatu system tanda yang dapat di dengar (audible) dan dapat di lihat ( visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin di sampaikan.
  • Menurut Arsjad menyatakan bahwa berbicara merupakan kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
  •  Menurut Kridalaksana menyatakan bahwa berbicara adalah “berkata, bercakap, berbahasa, atau melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan, dan sebagainya) atau dengan berunding”
  • Menurut Tarigan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atas kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan da perasaan    


2. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi merupakan peristiwa social yakni peristiwa yang terjadi pada seseorang yang berinteraksi dengan yang lainya. Dalam berkomunikasi terlibat unsur-unsur pengirim pesan, pesan, dan penerima pesan. Ketiga unsur tersebut sebagai berikut :
  • Pengirim Pesan atau Komunikator
pengirim pesan/ komunikator adalah orang yang mengirimkan pesan. Komunikasi dapat dilakukan dua arah yakni komunikasi yang dilakukan antara pengirim pesan dan penerima pesan. Pengirim pesan tersebut di sebut komunikator, sedangkan penerima pesan di sebut komunikan. Hubungan antara komunikator dan komunikan itu dapat dilakukan dengan media bahasa, baik verbal maupun nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan medianya bahasa lisan, bahasa yang diucapkan melalui alat ucap manusia,sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang menggunakan gerak-gerik anggota badan, perubahan mimik ataupun tepuk tangan

  • Pesan / Informasi yang Disampaikan

Pesan adalah isi pembicara yang disampaikan komunikatr kepada komunikan. Komunikan harus dapat menata isi pesan secara baik agar mudah diterima oleh komunikan. Pesan merupakan informasi yang disampaikan, mungkin berupa penjelas, berupa informasi, berupa cerita, bias juga sebuah pelukisan atau deskripsi suatu keadaan. Intinya, pesan merupakan inti pembicaraan. Oleh karena itu, komunikator harus dapat mengemas pesan ini dengan logis dan sistematis agar mudah dipahami oleh komunikan.

  • Penerima Pesan/ Komunikan

Komunikan adalah orang yang merima pesam. Dala pengertian secara umum, komunikan maknanya sama dengan pendengar/ penyimak. Komunikan harus menguasai kode bahasa, baik verbal maupun verbal nonverbal yang digunakan komunikator agar terjalin penafsiran yang sama dan terjadi interaksi yang komunikatif.

 3. Fungsi Berkomunikasi Lisan
Sebagaimana telah dikemukakan, keterampilan komunikasi lisan merupakan kemampuan menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan kepada orang lain. Dengan berkomunikasi, kita dapat saling mengenal, saling memahami, saling memahami sikap dan perilaku masing-masing bahkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman.
Menurut Semi menyatakan banyak keuntungan yang diperoleh seserang jika pandai berbicara, di antaranya sebagai berikut.
1.      Diterima dengan baik dalam pergaulan, disebabkan ia tidak menyinggung perasaan lawan bicaranya
2.      Punya banyak sahabat, sebab ia dapat berkomunikasi dengan setiap orang dengan baik dan menarik.
3.      Dapat menyumbangkan pikiran yang berharga untuk teman-teman yang memerlukan berkat kepandaiannya menyampaikan gagasan dan cara memecah masalah.
4.      Mempunyai kesempatan lebih besar untuk menjadi pemimpin karena seorang pemimpin memerlukan kepandaian berkomunikasi dengan orang yang dipimpinnya.
5.      Mempunyai peluang lebih sukses dalam mencari ilmu dan memberikan ilmu kepada orang lain melalui kemampuan berbahasa, baik lisan maupun tertulis.
6.      Mempunyai kemungkinan untuk sukses dalam menjalankan karena kemampuannya berbicara atau berkomunikasi.
Selanjutnya, menurut Semi ia menyampaikan terdapat beberapa tindakan agar kita terampil berbicara di antaranya:
1. Mau berbicara
2. Mau belajar teknik berbicara
3. Banyak membaca
Berbicara merupakan suatu keterampilan. Misalnya berdiskusi, wawancara, pidato, mempunyai ketentuan yang perlu di ketahui dan di taati. Seorang pembicara/ komunikator tampak berhasil di lihat pula dari isi pembicaraannya ( pesan yang disampaikannya). Jika ingin jadi pembicara yang sukses harus di tunjang dengan banyak membaca. Dengan upaya dan latihan yang intensif, seseorang dapat meningkatkan kemampuan berbicara sehingga banyak manfaat yang diraihnya.

4. Tujuan Berkomunikasi Lisan
Suatu kegiatan pembicaraan harus bertujuan. Dengan tujuan yang jelas, maka kegiatan tersebut akan berhasil. Tujuan utama berbicara adalah untuk berkomunikasi.
Pesan yang disampaikan dalam suatu pembicaraan dapat berisi sejumlah informasi sesuai dengan tujuan komunikasi diantaranya:
1.      Menyampaikan kebutuhan
2.      Mengekspresikan perasaan dan emosi
3.      Memelihara hubungan
4.      Memberi petunjuk
5.      Menyampaikan pesan/ informasi
6.      Menanyakan sesuatu
7.      Menjelaskan sesuatu
8.      Mengungkapkan imajinasi
9.      Menyampaikan pendapat dalam diskusi
10.  Menyampaikan ide  kreatif
11.  Memlakukan dialg/percakapan
12.  Kegiatan bermain peran
Menurut Djag Tarigan terdapat lima golongan tujuan berbicara secara umum sebagai berikut.
1.      Menghibur
Berbicara untuk menghibur berati pembicara menarik perhatian pendengar dengan berbagai cara, seperti humor, spontanitas, menggairahkan, kisah-kisah jenaka, petualangan, dan sebagainya untuk menimbulkan suasana gembira  pada pendengarnya

2.      Menginformasikan
Berbicara untuk tujuan menginformasikan, untuk melaporkan, di laksanakan bila seseorang ingin menjelaskan suatu proses, menguraikan, menafsirkan, atau menginterpretasikan sesuatu hal, memberi, menyebarkan atau menanamkan pengetahuan, dan menjelaskan kaitan.

3.      Menstimulasi
Berbicara untuk menstimulasi pendengar jauh lebih kompleks dari tujuan berbicara lainnya, sebab pembicara harus pintar merayu, mempengaruhi, atau meyakinkan pendengarnya. Ini dapat tercapai jika pembicara benar-benar mengetahui kemampuan, minat, apresiasi, kebutuhan, dan cita-cita pendengarnya

4.      Menggerakkan
Dalam berbicara untuk menggerakkan diperlukan pembicara yang berwibawa, panutan atau tokoh idola masyarakat. Melalui kepintarannya dalam berbicara, kecapakan memanfaatkan situasi, di tambah penguasaannya terhadap ilmu jiwa massa, pembicara dapat menggerakkan pendengarnya.

Seorang komunikator harus tahu dan menetapkan untuk apa berbicara. Jika tujuannya ingin memberikan penjelasan, maka seorang komunikator harus menciptakan agar komunikan mampu dan memperoleh pesan dengan sejelas-jelasnya. Apalagi jika untuk tujuan menghibur, komunikan harus merasa senang dan terhibur dengan pembicaraannya. Dengan demikian, tujuan pembicara akan menetukan arah dan teknik penyampaian agar tidak menyimpang dari tujuan semula.



B. Jenis-Jenis Berkomunikasi
1.      Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.
2.      Komunikasi Tulisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan peralatan tulisan tampa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat,jelas,dan dimengerti oleh penerima.

C.Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikatornya,sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
·         Penginterpretasian,hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi,yang terjadi dalam diri komunikator.
·         Penyandian,pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi.
·         Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan koomunikasi,mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter,alat pengiriman pesan.
·         Perjalanan,pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan,sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
·         Penerimaan , pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmanih komunikan.



Friday, January 12, 2018

4.4 Mengabstraksi teks prosedur kompleks baik secara lisan maupun tulisan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah                                   : SMK Pasundan 3 Bandung
Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester                       : X / II
Alokasi Waktu                        : 4 X 45 Menit

A.    Kompetensi inti
KI 3 :Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B.     Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompotensi Dasar
Indikator
4.4 Mengabstraksi teks prosedur kompleks baik secara lisan maupun tulisan.
4.4.1  Menentukan struktur teks prosedur kompleks
4.4.2 Menentukan ciri teks prosedur kompleks
4.4.3 Menentukan kaidah ke-bahasaan teks prosedur kompleks
4.4.4 Menyajikan teks prosedur kompleks sesuai dengan struktur, ciri dan kaidah kebahasaan yang sudah ditentukan

C.    Tujuan Pembelajaran
1.    Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mengenai teks prosedur kompleks, peserta didik dapat menunjukkan rasa syukur atas keberadaan bahasa Indonesia yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi, hiburan dan kritik sosial.
2.    Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mengenai teks prosedur kompleks, peserta didik dapat menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia.
3.    Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mengenai teks prosedur kompleks, peserta didik dapat memahami struktur isi, ciri-ciri, kaidah, dan unsur-unsur dalam teks prosedur kompleks.
4.    Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran mengenai teks prosedur kompleks, peserta didik dapat mengabstraksi teks, istilah dan ungkapan yang terdapat dalam teks prosedur kompleks.

D.    Materi Pembelajaran
1.      Pengertian mengabstraksi
Mengabstraksi merupakan kegiatan penyajian secara singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan ia menjadi bagian tersendiri.
2.      Pengertian teks prosedur kompleks
Teks prosedur kompleks adalah teks yang berisi langkah-langkah penjelasan untuk menyelesaikan suatu sesuai dengan tujuan.
3.      Struktur teks prosedur kompleks
a.    Tujuan, berisi tujuan dari pembuatan teks prosedur kompleks tersebut atau hasil akhir yang akan dicapai (dapat berupa judul).
b.    Material, berisi informasi tentang alat atau bahan yang dibutuhkan, namu tidak semua teks prosedur kompleks terdapat bagian ini (umumnya terdapat resep masakan).
c.   Langkah-langkah, berisi cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Bagian ini biasanya tidak dapat diubah urutannya.
4.      Ciri-ciri teks prosedur kompleks
a.       Berisikan langkah-langkah
b.      Disusun secara informative
c.       Dijelaskan secara mendetail
d.      Bersifat objektif
e.       Langkah berkelanjutan dengan penjelasam
f.       Menggunakan pilihan/syarat
g.      Bersifat universal
h.      Bersifat aktual
i.        Bersifat logis
5.      Kaidah kebahasaan teks prosedur kompleks
a.    Konjungsi, terdapat banyak konjungsi pada teks prosedur kompleks yang menyatakan waktu (kegiatan), seperti kemudian, setelah itu, lalu, dan selanjutnya. Kata-kata seperti itu hadir sebagai konsekuensi dari langkah-langkah penggunaan sesuatu yang bersifat kronologis.
b.   Kata kerja imperatif (perintah), pada teks prosedur kompleks banyak dijumpai kalimat perintah. Konsekuensi dari penggunaan kalimat perintah, banyak pula pemakaian kata kerja imperative, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan, atau larangan.
c.       Verba material dan tingkah laku, verba material merupakan yang mengacu pada tindakan fisik sedangkan verba tingkah laku adalah tindakan yang dilakukan dengan ungkapan.
d.    Partisipan manusia, dalam segi partisipan manusia secara umum kita cukup memeriksa apakah pada teks prosedur kompleks yang kita sunting terdapat partisipan manusia dan partisipan manusianya bukan secara khusus.

E.     Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
1.      Pendekatan : Scientific
2.      Metode : Discovery learning
3.      Model : Diskusi

F.     Media Pembelajaran
Media : Papan tulis dan teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM’

G.    Langkah-langkah Pembelajaran
KEGIATAN
DESKRIPSI
ALOKASI WAKTU
Pendahuluan
1.      Guru mengondisikan kelas
a.       Mengucapkan salam
b.      Memandu doa
c.       Mengabsen peserta didik
d.      Mengecek kelas
2.      Apersepsi
3. Siswa menyimak informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan
4.      Siswa menyimak informasi kompetensi, tujuan, materi, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
5.   Siswa mengerjakan soal pretest secara individual
10 menit
Inti

1.    Siswa membaca teks prosedur kompleks berjudul “Cara Mengurus SIM”
2. Siswa diarahkan untuk membentuk kelompok dengan anggota 4 orang
3.    Siswa masing-masing kelompok disuruh menentukan struktur dalam teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM”
4.    Siswa masing-masing kelompok disuruh menentukan ciri-ciri dalam teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM”
5.    Siswa masing-masing kelompok disuruh menentukan kaidah kebahasaan dalam teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM”
6. Siswa menanyakan struktur, ciri dan kaidah kebahasaan dalam teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM”
7. Siswa menerima penjelasan tentang struktur, ciri dan kaidah kebahasaan dalam teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM”
8.   Siswa masing-masing kelompok men-diskusikan struktur, ciri dan kaidah kebahasaan dalam teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM”
9.    Siswa masing-masing mencatat struktur, ciri dan kaidah kebahasaan dalam teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM”
10. Siswa menyajikan teks prosedur kompleks “Cara Menyusun SIM” sesuai dengan struktur, ciri dan kaidah kebahasaan yang sudah ditentukan
160 menit
Penutup
1.    Guru dan siswa bersama menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran
2. Siswa melakukan post-test secara individual
3. Guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
4. Guru menutup pembelajaran dengan meminta siswa memimpin doa kemudian guru mengucapkan salam
10    Menit

H.    Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1.      Pedoman Penilaian Sikap
Tabel 3.1
No.
Nama Siswa
Religius
Jujur
Tanggung Jawab
Santun
Skor
Nilai
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4



1.




















2.




















3




















dst.





















Keterangan:
BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukan usaha sungguh-sunguh dalam menyelesaikan tugas (skor: 1).
MT (mulai tampak) jika menunjukan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikt dan belum ajeg/konsisten (skor:2).
MB (mulai berkembang) jika menunjukan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten (skor: 3).
MK (membudaya) jika menunjukan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten (skor: 4).
2.      Format Penilaian Proses Pembelajaran
Tabel 3.2
No
Nama siswa
Menghargai orang lain
Disiplin
Akt-ivitas
Kerjasama
komunikasi
skor
1







2







Dst








              Keterangan:
              Skor 5 (sangat baik)              skor 2 ( cukup)
              Skor 4 (baik)                         skor 1 (kurang)
              Skor 3 ( cukup baik)
3.      Format Penilaian Hasil
Tabel 3.3
Pedoman Penilaian Hasil Pembelajaran
No.
Aspek yang dinilai
Bobot
Skor
Nilai
1
2
3
4
5
1
Ketepatan menentukan struktur teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM”
     5






2
Ketepatan menentukan ciri-ciri teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM”
5






3
Ketepatan menentukan kaidah kebahasaan teks prosedur kompleks “Cara Mengurus SIM”
5







Total Skor
20
     

            Keterangan:
            5 = jika siswa menjelaskan dengan sangat tepat
            4 = jika siswa menjelaskan dengan tepat
            3 = jika siswa menjelaskan cukup tepat
            2 = jika siswa menjelaskan kurang tepat
            1 = jika siswa menjelaskan tidak tepat

I.       Sumber Belajar
1. Kemendikbud.(2013). Buku Siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik SMA/SMK/MA/ MAK kelas X.
2.     Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
3.     Mardia, S dkk. (2013). Buku lembar aktivitas peserta didik (BLAPD) mandiri dalam aktivitas belajar bahasa indonesia (MANDALABIA), Bandung.  Puri Cipageran Indah I.