Friday, August 5, 2022

MAKALAH PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya setiap orang mengerti tentang apa itu pendidikan, akan tetapi apabila di tunjukan lebih jauh mengenai arti yang esensial, mengenai dasar dan tujuan serta mengenai berbagai persoalan lain mengenai pengertian pendidikan dapat kita temukan berbagai definisi, tergantung dari sudut pandang mana kita akan mengkajinya.

Pendidikan itu pada dasarnya merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang di lakukan dengan maksud agar anak atau orang yang di hadapinya itu akan meningkat pengetahuannya, kemampuannya akhlaknya, bahkan pula seluruh pertandingan.

Mengingat perkembangan zaman yang amat pesat, pendidikan sangatlah berperan penting bagi kelangsungan hidup yang lebih baik dan terarah, bahkan kita sering mempertanyakan bagaimana peran pendidikan dalam pembangunan.

 Pendidikan berasal dari bahasa latin “ Educare “ yang berarti keluar , pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam arti luas pendidikan baik formal atau informal meliputi segala hal yang memperluas pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang diri mereka.

Dalam kehidupan manusia sangat diperlukan apa yang namanya pendidikan, oleh karena itu biasanya pendidikan dilakukan dalam bentuk pembelajaran dalam sebuah sekolah formal maupun informal, seperti SD, SLTP, SLTA bahkan sampai perguruan tinggi. Apabila dalam kehidupan manusia tidak dibarengi dengan pendidikan, otomatis kehidupan manusia itu tidak akan terarah dengan baik, tetapi sebaliknya apabila kehidupan manusia dengan dibarengi dengan pendidikan maka kehidupannya pun akan terarah dan menjadi lebih baik.

Sedangkan pembangunan memiliki arti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju, perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang jelek menjadi baik. karena pembangunan itu berhakikat membangun dan memperbaiki.

Mengingat hal ini sangat penting untuk di bahas, maka kami menyusun makalah ini denganmengambil judul “Pendidikan Sebagai Pembangunan manusia”.

 

 

 

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

a. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan

b. Untuk menambah ilmu pengetahuan

C. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut :

a. Apa itu pendidikan ?

b. Apa itu pembangunan ?

c. Bagaimana peran pendidikan dalam pembangunan manusia?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Pada umumnya setiap orang merasa mengerti apa pendidikan itu, akan tetapi apabila kepadanya ditanyakan lebih jauh mengenai arti yang esensial mengenai dasar dan tujuan serta mengenai berbagai persoalan lain tentang pendidikan, baru ia menyadari bahwa “ pengaruhnya “ tentang pendidikan itu hanya samar- samar saja.

Mengenai pengertian pendidikan itu sendiri dapat kita temukan berbagai definisi, tergantung dari sudut pandang mana kita akan mengkajinya, akan tetapi pada umumnya tiada yang berbeda pendapat, bahwa pendidikan itu pada dasarnya, merupakan suatu perbuatan atau tindakan yang dilakukan dengan maksud agar anak atau orang yang dihadapi itu akan meningkat pengetahuannya, kemampuannya, akhlaknya, bahkan seluruh pribadinya.

Oleh karena itu mari kita sementara beranggapan bahwa pendidikan itu pada dasarnya merupakan upaya orang tua dalam membimbing anak atau si- terdidik agar meningkat menjadi lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan bagi anak, bagi manusia. Pendidikan bukan sekedar kemungkinan melainkan merupakan suatu keharusan untuk dapat hidup sebagai manusia.

Apabila manusia yang baru lahir itu tidak mendapatkan pendidikan, maka sulit dibayangkan ia dapat hidup terus.

Pendidikan berasal dari bahasa latin “ Educare “ yang berarti keluar , pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu. Dalam arti luas pendidikan baik formal atau informal meliputi segala hal yang memperluas pengetahuan manusia tentang dirinya sendiri dan tentang diri mereka. Dalam kehidupan manusia sangat diperlukan apa yang namanya pendidikan, oleh karena itu biasanya pendidikan itu dilakukan dalam bentuk pembelajaran dalam sebuah sekolah formal maupun informal, seperti SD, SLTP, SLTA bahkan sampai perguruan tinggi. Apabila dalam kehidupan manusia tidak dibarengi dengan pendidikan otomatis kehidupan manusia itu tidak akan terarah dengan baik, tetapi sebaliknya apabila kehidupan manusia dengan dibarengi dengan pendidikan maka kehidupannya pun akan terarah dan menjadi lebih baik. Dalam rencana pembangunan lima tahunan juga ditegaskan bahwa pendidikan adalah menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga , masyarakat dan pemerintah serta diusahakan agar dapat dimiliki oleh seluruh rakyat sesuai dengan kemampuan masing- masing individu.

Adapun Fungsi Pendidikan adalah sebagai berikut :

a. Fungsi manifes

b. Fungsi laten

Fungsi manifes sudah terdapat dalam kurikulum sedangkan fungsi laten tidak tercantum kurikulum . menurut Paul B. Harton dan Chester L. Huni fungsi manifes yaitu :

1. Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mencari pekerjaan

2. Mengembangkan bakat seseorang

3. Sebagai tempat terjadinya sosialisasi kebudayaan kepada warga masyarakat.

Tujuan pranata pendidikan ialah memberikan ilmu pengetahuan, pendidikan sikap, dan melatih keterampilan kepada warga agar warga dapat mandiri dalam mencari pekerjaan.

Oleh karena itu bekal yang disebut di atas sangat penting bagi seseorang ingin mencari pekerjaan.

Ada anggapan bahwa semakin tinggi pendidikan yang dicapai seseorang akan semakin besar peluang yang dicapai seseorang akan semakin besar peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang mendatangkan penghasilan yang cukup besar dan ini bisa membangun kehidupan yang sejahtera . tinggi rendahnya seseorang dapat di jadikan ukuran dalam menentukan lulus sosial apa lagi di era reformasi ini, seseorang ingin melamar pekerjaan salah satu saratnya harus mengerjakan ijazah yang dimilikinya dengan demikian tinggal pendidikan di Indonesia masih memegang peranan penting.

Menurut pendapat Ki Hajar Dewantara pusat pendidikan ada tiga macam yaitu

1. Lingkungan pendidikan keluarga (Informal)

2. Lingkungan pendidikan sekolah (Formal)

3. Lingkungan pendidikan masyarakat (Non Formal)

a. Lingkungan pendidikan keluarga (Informal)

Pendidikan keluarga (informal) merupakan bentuk yang sebenarnya dari konsep pendidikan seumur hidup (Life long education). Adapun

Ciri- ciri pendidikan keluarga sebagai berikut :

1. Proses pendidikan tidak terikat oleh waktu dan tempat

2. Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa adanya guru dan murid, tetapi berlangsung antara anggota keluarga.

3. Proses pendidikan tidak terkait oleh jenjang usia

4. Proses pendidikan tidak menggunakan metode tertentu, seperti dalam pendidikan formal

5. Proses pendidikan tanpa kurikulum tertentu.

b. Lingkungan pendidikan sekolah (Formal)

            Pusat pendidikan formal adalah sekolah yang merupakan perangkat masyarakat, dengan di serahi kewajiban dan menjalankan tugas- tugas pendidikan perangkat itu di kota. Dan di kelola secara resmi mengikuti garis- garis atau kebutuhan yang pasti.

Adapun ciri- ciri pendidikan sekolah (formal) yaitu :

1. Kegiatan belajar mengajar diselenggarakan di dalam kelas atau dalam ruangan .

2. Persyaratan usia dan pengelompokan usia dilakukan untuk menentukan jenjang kelas.

3. Waktu belajar diatur dengan jadwal yang sudah dibuat sebelumnya

4. Materi pelajaran disusun berdasarkan kurikulum dan dijabarkan dalam silabus secara resmi.

5. Ada sistem evaluasi belajar dan laporan hasil belajar (RAPOR)

6. Ada tanda tamat belajar ( STTB ) yang merupakan penghargaan dari pemerintah.

Contoh pendidikan formal adalah jenjang pendidikan yang diupayakan oleh pemerintah secara resmi negeri atau swasta, seperti SD, MI, SLTP/MTs, SMU/MAN dan Perguruan Tinggi.

Sekolah terbentuk dalam jenjang – jenjang secara konkres perjenjangan sekolah sebagai berikut :

- Taman Kanak- Kanak (TK)

- Sekolah Dasar (SD)

- Sekolah Lanjutan Tinggi Pertama (SLTP)

- Sekolah Menengah Umum (SMU)

- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

- Perguruan Tinggi seperti

· Akademik (SO)

· Sarjana (S1)

· Pascasarjana (S1 dan S3)

Jika seorang mencapai sosial tinggi dalam masyarakat ia dapat melakukannya melalui jalur sekolah dengan cara mengikuti sampai ke tingkat tinggi. Semakin tinggi posisi jabatan yang akan di isi biasanya persaratan yang harus akan semakin tinggi pula misalnya untuk mengisi jabatan manajer personalia di saratkan pendidikan S1 Hukum atau Psikologi.

Sedangkan untuk mengisi lowongan staf biasanya dibutuhkan lulusan D3 atau SMU selain untuk menentukan saat penerimaan pekerjaan pendidikan juga berpengaruh terhadap peningkatan posisi seseorang yang sudah bekerja sambil melanjutkan sekolahnya setelah meraih ijazah S1,S2 keguruan tersebut berpeluang besar menduduki misalkan posisi dalam pekerjaannya.

c. Lingkungan pendidikan masyarakat (Non Formal)

Pendidikan di lingkungan masyarakat di luar sekolah , istilah yang umum digunakan untuk menyebut pendidikan, itu adalah non formal. Pelayanan pendidikan yang diberikan berupa keterampilan praktis serta sikap mental fungsional yang mampu meningkatkan mutu.

Adapun ciri- cirinya adalah :

1. Program yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat

2. Bahan pelajaran menjurus kepada hal yang bersifat praktis dibutuhkan oleh masyarakat umumnya yang dapat digunakan .

3. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program singkat

4. Biaya relatif lebih murah apa bila di bandingkan dengan biaya formal.

5. Busana peserta berbeda – beda

6. Jenjang kelas tidak menunjukkan tingkatan yang tegas.

7. Pelaksanaan kegiatan disusun dengan melalui perencanaan yang baik

8. Tujuan pendidikan terarah untuk mendapatkan pelajaran atau meningkatkan pendapatan .

9. Waktu belajar serta tempat disesuaikan dengan masyarakat yang membutuhkan.

Contoh pendidikan non formal : kursus komputer, menjahit, memasak,rias dan lain- lain.

B. Pengertian Pembangunan

Pembangunan berarti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju, perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang jelek menjadi baik. Karena pembangunan itu membangun dan memperbaiki. Dalam pengertian ini berarti setiap orang pasti berkeinginan untuk melakukan pembangunan baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat dan negara.

Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia maka landasan pelaksanaan pembangunan nasional Pancasila dan UUD 1945.

Pembangunan nasional bertujuan untuk menjadikan satu masyarakat yang adil dan makmur yang merata bermaterial maupun spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara kesatuan republik Indonesia yang merdeka , berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana berkehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka bersahabat tertib dan tenteram.

C. Peran Pendidikan Dalam Pembangunan

Dalam hal ini pendidikan dan pembangunan sangatlah berkesinambungan , karena apabila orang yang berpendidikan itu pasti dia mempunyai jiwa pembangun baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat dan negara. Dalam hal ini berarti peran pendidikan dalam pembangunan sangatlah penting , karena apabila tidak ada orang yang berpendidikan maka tidak ada pula orang yang berjiwa pembangun, jadi apabila dalam suatu masyarakat maupun negara tidak ada orang yang sekolah atau tidak ada yang melakukan pendidikan maka masyarakat itu akan fakum dan tidak akan berkembang maju dan kemungkinan masyarakat atau negara itu akan mengalami kemerosotan moral, mental dan spiritual.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan berasal dari bahasa latin “ Educare “ yang berarti keluar , pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kegelapan kebodohan menuju kecerahan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu, pembangunan berarti perbaikan untuk menuju ke arah yang lebih maju, perbaikan dari yang belum ada menjadi ada, perbaikan dari yang jelek menjadi baik. Karena pembangunan itu membangun dan memperbaiki.

Setelah dibahas dalam bab sebelumnya maka kami sebagai penulis akan mengambil kesimpulan , bahwa peran pendidikan dalam pembangunan itu sangatlah berkesinambungan (penting) karena pembangunan tidak akan terjadi apabila proses pendidikan tidak berjalan, begitu pula sebaliknya apabila pendidikan berjalan dengan baik otomatis pembangunan pun akan berlangsung dengan sendirinya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani 1994. Sosiologi, sistematika, teori dan terapan, Jakarta : Bumi Aksara

Hartini, G. Kartasa Poetra – 1992- Kamus Sosiologi dan kependudukan Jakarta : Bumi Aksara

Kremers , L.J.B.G. Kartasa Poetra . 1987 . Sosiologi Umum Jakarta Bumi Aksara

Saaputra M. Nata. 1983 Pengantar Sosiologi Yogyakarta : Multi Aksara

Soekanto Soejono . 1987 Sosiologi Suatu pengantar Jakarta : Raja Wali.