Thursday, July 18, 2019

Contoh Surat Lamaran di Supermarket



MA KASIH TELAH BERKUNJUNG KE BLOG SAYA, MR. RIO PRATAMA.
SALAM SUKSES


Manggar, 09 Januari 2019
Yang Terhormat,
Bapak Pimpinan
PT. PUNCAK 
Di
Manggar
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama                           : AJI GANTENG BANGET
Alamat                        
Tempat tanggal lahir   
Pendidikan                  
No HP/ Whatsapp       
Email                          
Dengan ini mengajukan permohonan lamaran pekerjaan di PT. PUNCAK. Sebagai bahan pertimbangan Bapak dengan ini saya lampirkan syarat-syarat sebagai berikut :
1.      Fotocopy Izajah yang telah di legalisir
2.      Fotocopy KTP (Kartu Tanda Penduduk)
3.      Daftar Riwayat hidup
4.      Pas Foto berwarna

Demikian surat permohonan lamaran pekerjaan saya ini, besar harapan saya semoga bapak dapat mempertimbangkannya. Atas segala perhatian bapak/ibu saya ucapkan terima kasih.


Hormat saya,




AJI GANTENG BANGET



Tuesday, July 16, 2019

KOMUNIKASI LISAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa. Semua suku bangsa memiliki bahasa daerah masing-masing. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, termasuk dalam bidang bahasa. Manusia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Menurut Hamied (1987:1) bahwa bahasa adalah medium yang paling penting dalam berkomunikasi. Manusia tidak bisa lepas dari bahasa untuk menyampaikan pesan atau gagasan.
Teori komunikasi lisan merupakan modal yang utama untuk kita sebagai calon pendidik agar dapat berkomunikasi dan berinteraksi baik dengan peserta didik. Dengan demikian, kemampuan tersebut sangat menunjang dalam pembelajaran formal maupun nonformal.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan komunikasi ?
2.      Apakah yang dimaksud dengan komunikasi lisan ?
3.      Bagaimanakah proses komunikasi lisan?
4.      Apa sajakah jenis-jenis komunikasi?
5.      Apakah yang dimaksud dengan pengumuman?
6.      Apakah yang dimaksud dengan laporan?
7.      Apakah yang dimaksud dengan wawancara?
8.      Apakah yang dimaksud dengan bermain peran?
9.      Apakah yang dimaksud dengan membaca berita?
10.  Apakah yang dimaksud dengan menyanpaikan petunjuk?
1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengertian dari komunikasi.
2.      Mengetahui pengertian dari komunikasi lisan.
3.      Mengetahui proses komunikasi lisan.
4.      Mengetahui jenis-jenis komunikasi.
5.      Mengetahui pengertian dari pengumuman.
6.      Mengetahui pengertian dari laporan.
7.      Mengetahui pengertian dari wawancara.
8.      Mengetahui pengertian bermain peran.
9.      Mengetahui pengertian membaca berita.
10.  Mengetahui pengertian menyampaikan petunjuk.

1.4  Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah untuk membangun minat dan bakat calon pendidik agar lebih terampil dalam berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu juga dapat mengetahui jenis-jenis kegiatan berkomunikasi lisan.


BAB II
                                                 PEMBAHASAN

2.1     Pengertian komunikasi
Pengertian mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai ciri yang sama dengan pengertian ilmu secara umum. Yang membedakan adalah objek kajiannya, di mana perhatian dan telah difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia. Mengenai hal itu Berger&Chafee (1987) menyatakan bahwa Ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama disini adalah sama makna.  Definisi yang dikumpulkan oleh Dance (1970).
Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang di- lakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.

2.2 Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1. Penginterprestasian, hal yang diinterpretasikan adalah motif  komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
2. Penyandian, pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: mengubah pesan abstrak menjadi konkret.
3. Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
4. Perjalanan, pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
5. Penerimaan, pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
  6. Penyandian Balik, pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
  7. Penginterpretasian, pada ahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
2.3 Jenis-jenis Komunikasi
1. Komunikasi lisan
              Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.
2. Komunikasi tulisan
Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya.
            Komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku. dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya.
2.4 Jenis-jenis Kegiatan Berkomunikasi lisan                          
        Ada beberapa jenis kegiatan berkomunikasi lisan yang akan dijelaskan dalam makalah ini, yaitu:
1.      Pengumuman
            Pengumuman adalah surat yang disampaikan kepada umum, sekelompok khalaya tanpa harus diketahui siapa dan berapa jumlah pembacanya, dan siapa pun berhak membaca, namun tidak semua pembaca itu berkepentingan (Nurjamal dan Sumirat, 2010:56). Pengumman dibuat untuk mengkomunikasikan atau menginformasikan suatu gagasan, pikiran kepada pihak lain. Pengumuman adalah salah satu bagian dari surat yang dibedakan berdasarkan jumlah sasarannya.
Finoza (1995: 106) berpendapat bahwa pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan kepada orang banyak yang perlu diketahui oleh siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan isi pengumuman itu. Pengumuan ini bersifat resmi yang isinya menyangkut segi-segi kedinasan, baik yang dibuat oleh instansi/organisasi maupun oleh seseorang. Pengumuman ini hampir sama dengan surat edran yang berfungsi untuk menyampaikan suatu informasi, yang membedakannya hanyalah sasarannya, surat edaran hanya disampaikan kepada pihak tertentu yang pantas mengetahui isinya, sedangkan pengumuman dapat diketahui atau dibaca oleh semua orang walaupun tidak semua orang berkepentingan dngan isi pengumuman itu.
2. Laporan  
           Laporan adalah  suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggung jawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara mereka.

            Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistemdelegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien. Kerja sama diantara atasan bawahan bisa dilakukan, dibina melalui komunikasi baik komunikasi yang berbentuk lisan maupun tulisan (laporan). Agar laporan tersebut bisa efektif mempunyai syarat-syarat yang perlu dipenuhi demi terbentuknya laporan yang baik maka seseorang perlu mengetahui secara baik bagaimana pembuatan format laporan yang sempurna. Sehingga dengan laporan yang terformat bagus akan bisa bermanfaat baik dalam komunikasi maupun dalam mencapai tujuan organisasi.

3.   Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau autoritas atau seorang ahli yang berwenang dalam suatu masalah. Jenis-jeniswawancara:

a.       Wawancara berita yaitu berita yang dilakukan untuk memperoleh keterangan, konfirmasi atau penanganan suatu masalah.
b.      Wawancara pribadi yaitu wawancara yang dilakukan untuk memperoleh data tentang pribadi dan pemikiran interview.
c.       Wawancara eksklusif yaitu wawancara yang dilakukan seorang wartawan atau lebih secara khusus berkaitan dengan masalahtertentu.
d.      Wawancara sambil lalu yaitu wawancara yang dilakukan tidak secara khusus dan berlangsung secara kebetulan.
e.       Wawancara keliling yaitu wawancara yang dilakukan dengan menghubungi berbagai interview terpisah namun ada kaitannya dengan berita yang ditulis.

Ciri-Ciri Wawancara :
a.       Dilakukansecara bertatap muka
b.      Dilakukan untuk tujuan mengumpulkan data dan fakta
c.       Ada orang yang diwawancarai
d.      Ada narasumber

Wawancara
1.      PengertianWawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
a.       Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan.
b.      Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas  pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan.
c.       Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari.
2.      Jenis-jenis wawancara
a.    Wawancara serta merta Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan.
b.   Wawancara dengan petunjuk umum Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu.
c.    wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan.

3.      Tahap Tahap Wawancara
1.   Tahap Persiapan
a.       Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b.      Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c.       Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d.      Menyusun daftar pertanyaan.
2. Tahap Pelaksanaan
a.       Mengucap salam
b.      Memperkenalkan diri.
c.       Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d.      Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e.       Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f.       Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
 3. Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut.
a.       Tema atau topik wawancara.
b.      Tujuan atau maksud dari wawancara.
c.       Identitas narasumber.
d.      Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.

4.      Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara    Berlangsung
a.       Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b.      Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c.       Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d.      Memotong pembicaraan narasumber.
e.       Bersikap lebih pandai dari narasumber.
5.      Contoh Laporan Hasil Wawancara
Contoh Wawancara
Pewawancara:
"Selamat siang Pak! Apakah kita bisa memulai wawancaranya sekarang?"
Narasumber (kepsek):
"Oh, ya. Silahkan!"
Pewawancara:
"Jadi, untuk Bapak maklumi, tujuan wawancara ini adalah untuk mengetahui kesiapan dari para siswa maupun guru dalam pelaksanaan ujian kali ini"
Narasumber:
"Silahkan teruskan"
Pewawancara:
"Sejauh ini, apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menyambut ujian yang sebentar lagi akan dilaksanakan?"
Narasumber:
"Persiapan yang kami lakukan adalah memberikan les-les tambahan atau pengayaan dan mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakulikuler untuk sementara."
Pewawancara:
"Menurut pantauan Bapak, bagaimana tentang kesiapan dari siswa?"
Narasumber:
"Saya rasa para siswa sudah cukup siap."
Pewawancara:
"Baiklah Pak! Saya rasa imformasi yang saya butuhkan sudah cukup. Terimakasih atas waktu dan kesediaan Bapak. Selamat siang."
Narasumber:
"Sama-sama. Selamat siang."

Contoh Laporan Wawancara.
Tema: Persiapan ukian.
Tujuan: Mengetahui kesiapan para guru dan siswa dalam pelaksanaan ujian.
Narasumber: Kepala sekolah.
Waktu: 25 Mei 2012.
Tempat: Ruang kepala sekolah.
Siang itu Kepala Sekolah sudah menunggu saat saya tiba di ruangannya. Saya pun langsung memulai wawancara.
Dalam wawancara itu, saya menanyakan tentang kesiapan para guru dan siswa dalam menyambut ujian. Menurut Kepala Sekolah, para siswa cukup siap dalam menyambut ujian. Kepala Sekolah juga menyatakan bahwa beliau mengurangi bahkan menghentikan beberapa kegiatan ekstrakurikuler agar para siswa dapt mengikuti les dan pengayaan dengan maksimal.


1.  Bermain Peran
         Bermain peran (role-playing) adalah strategi pengajaran yang termasuk ke dalam kelompok model pembelajaran  sosial (social models). Strategi ini menekankan sifat sosial pembelajaran, dan memandang bahwa perilaku kooperatif dapat merangsang siswa baik secara sosial maupun intelektual.

Kelebihan Strategi Bermain Peran (role playing)

          Bermain peran adalah strategi mengajar yang memiliki beberapa kelebihan baik bagi siswa maupun bagi guru.

a. Strategi bermain peran dapat meningkatkan minat siswa

          Poorman (2002) menyebutkan bahwa menurut hasil penelitian, strategi bermain peran dapat meningkatkan minat siswa terhadap suatu mata pelajaran dan materi pelajaran, sehingga dengan demikian juga dapat meningkatkan pemahaman terhadap konsep-konsep yang sedang dibelajarkan kepada mereka. Apalagi untuk mempersiapkan pembelajaran dengan strategi ini mereka harus terlebih dahulu melakukan studi tentang karakter atau tokoh yang akan diperankan atau dibuat skenarionya.
         Fogg (2001) menyatakan bahwa pada kelas-kelas sejarah dimana para guru menjadi bosan dengan pembelajarannya dan menunjukkan kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran dapat diperbaiki dengan penerapan strategi bermain peran. Dari hasil pengamatan Fogg, siswa menjadi lebih tertarik dengan bahan pembelajaran yang diberikan.

b.  Strategi bermain peran (role playing) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

Sebagaimana diketahui, siswa bukanlah botol kosong yang dengan serta-merta menerima ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru. Mereka harus terlibat aktif dalam kegiatan proses pembelajaran.
         Berdasarkan penelitian Poorman (2002), siswa yang diwawancarai mengatakan bahwa dengan strategi bermain peran yang dilaksanakan oleh guru, membuat mereka ingin terlibat aktif melakukan sesuatu dalam pembelajaran.
         Hal ini senada sebagaimana yang diteliti Fogg (2001) bahwa pembelajaran yang menggunakan strategi bermain peran meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar.

c. Strategi bermain peran (role playing) dapat mengajarkan siswa untuk berempati dan memahami suatu hal melalui berbagai sudut pandang

           Suatu kegiatan belajar yang menggunakan strategi bermain peran ternyata dapat mengajarkan siswa untuk berempati. Tentu saha kelebihan ini dapat dengan mudah kita maklumi karena strategi bermain peran sangat melibatkan emosi siswa. Ini adalah suatu hal yang sangat positif terkait domain afektif. Dengan memainkan suatu peran tertentu, mereka akan memahami bagaimana posisi seseorang yang diperankannya. Dengan strategi bermain peran mereka tidak akan dengan mudahnya menghakimi seseorang atau suatu masalah, kecuali dengan terlebih dahulu melihatnya dari berbagai sudut pandang.

     d. Strategi bermain peran memberikan kesempatan kepada siswa untuk memerankan tokoh yang barangkali dikenal dalam kehidupannya sehari-hari

 Dengan bermain peran siswa akan dapat mengalami dan merasakan bagaimana menjadi seorang tokoh yang mungkin familiar dalam kehidupan mereka. Hal ini akan membuat mereka menjadi lebih peka terhadap masalah-masalah yang ada di sekitarnya, meningkatkan keterampilan interpersonal, dan tentu saja dapat meningkatkan keterampilan komunikasi.

     e. Strategi bermain peran dapat diterapkan dalam berbagai setting

        Jangan mengira strategi bermain peran sulit untuk diaplikasikan. Bermain peran dapat diterapkan dalam setting yang sangat bervariasi, termasuk di dalam ruang kelas standar. Selain itu bermain peran dapat dilakukan siswa secara individual maupun secara berkelompok.

BAB III
KESIMPULAN
Komunikasi adalah suatu proses perpindahan maklumat, perasaan, ide, pikiran ,seseorang individu kepada individu lain atua kepada sekumpulan individu untuk nmenyampaikan pesan agar bisa terjadi proses saling memahami satu dengan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang paling baik adalah komunikasi lisan. Alat utama komunikasi lisan adalah bahasa. Berbahasa yang baik dan efektif, padat dan jelas dalam menyampaikan gagasan, pikirann, atau perasaan dengan sopan dan penuh dengan tatakrama, adalah kunci keberhasilan komunikasi lisan.
Jenis-jenis komunikasi lisan diantaranya pengumuman, wawancara, laporan, menyampaikan petunjuk, bermain peran dan membaca berita. Kegiatan tersebut hendaknya dikuasi dengan baik oleh seorang calon pendidik.